Sumur Bor Semburkan Lumpur di Grobogan Ditutup, Gas Rawa Alasannya…

Sumur bor yang menyemburkan air lumpur di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan akhirnya ditutup karena mengeluarkan gas rawa

Sumur Bor Semburkan Lumpur di Grobogan Ditutup, Gas Rawa Alasannya… Seorang warga melintasi sumur bor yang sebelumnya menyeburkan air bersama pasir hingga ketinggian 30-an meter di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Semarangpos.com, PURWODADI — Sumur bor yang menyemburkan air lumpur di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah hingga ketinggian 30-an meter akhirnya ditutup. Semburan air yang menyisakan pasir itu tidak direkomendasikan untuk dimanfaatkan.

Penutupan sumur bor itu dilakukan menyusul adanya potensi gas rawa yang keluar dari sumur bor. Lagi pula sifat air yang keluar dari sumur bor itu pun asin.

“Kami memang sudah mendapatkan pemberitahuan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Kendeng Selatan bahwa air sumur tersebut tidak direkomendasikan untuk dimanfaatkan,” kata Pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Yatama Centre Kahar Muh. Rozi, Selasa (4/3/2020).

BNPB Ingatkan Hujan Lebat Awal Maret di Jateng

Setelah mendapatkan pemberitahuan tersebut, Senin (2/3/2020), pihaknya langsung menutup sumur yang belum sempat dimanfaatkan itu. Selanjutnya untuk rangka memenuhi kebutuhan air bersih di panti, kata dia, pihaknya akan meminta bimbingan dari ESDM Wilayah Kendeng Selatan.

Kalaupun akan membuat sumur bor yang menyemburkan air lumpur di Grobogan itu kembali, kata dia, akan dicari pembuat sumur yang sudah bersertifikat sehingga kasus yang sebelumnya terjadi tidak terulang. Minimal, katanya, dia tidak ada kegagalan karena menyangkut biaya yang harus dikeluarkan.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Teguh Yudi Pristiyanto membenarkan pihaknya memang sudah menginformasikan terkait hasil pengecekan di lapangan. Air dari sumur tersebut dinyatakan tidak direkomendasikan untuk dimanfaatkan.

Hujan Deras Sebabkan Aspal Njepat di Semarang

Ia juga menyarankan lubang sumur bor berkedalaman 60 m ditutup dengan semen untuk mengantisipasi masih adanya potensi gas rawa. “Kalaupun hendak melakukan pengeboran air tanah, sebaiknya melakukan perizinan agar ada pendampingan dalam mendapatkan sumber air bersih,” ujarnya.

Tak Perlu Panik

Ia mengingatkan warga agar tidak panik karena kasus seperti itu juga pernah terjadi di Kabupaten Grobogan, tepatnya di Kecamatan Godong, Wirosari. Kala itu peristiwa terjadi karena pengeboran mengenai adanya manifes gas rawa.

Ketika hal tersebut terjadi, maka masyarakat diimbau tidak membawa atau menyulut sumber api di sekitar semburan. Berdasarkan berita sebelumnya, fenomena semburan air bercampur pasir dari sumur bor di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan sempat menghebohkan warga.

Didi Kempot Janji Gubah Lagu bagi Temanggung

Pengeboran di lahan milik Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Yatama Centre itu dilakukan 26 Februari 2020. Aktivitas pengeboran selesai dilakukan pada Jumat (28/2/2020) sore, termasuk selesai dilakukan pemasangan pipa paralon ke dalam sumur tersebut.

Pada Jumat (28/2/2020) pukul 17.00 WIB, air dari dalam sumur mulai tumpah ke luar hingga malam hari. Keesokan harinya (29/2/202) sekitar pukul 06.00 WIB, muncul semburan air bercampur pasir dengan perlahan hingga ketinggian 3 meteran, kemudian bertambah hingga puluhan meter.

Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 01.00 WIB, semburan pasir bercampur air tersebut mulai berhenti.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.