Tak Hanya di Banyumas, Happy Hypoxia Juga Ditemukan di Solo & Semarang
Happy hypoxia merupakan gejala baru Covid-19, di mana pasien tidak menunjukkan gejala tapi tiba-tiba mengalami sesak nafas dan bisa berakibat fatal.
Semarangpos.com, SEMARANG – Gejala baru Covid-19, happy hypoxia, rupanya kerap terjadi di Jawa Tengah (Jateng). Tak hanya di Banyumas, kasus ini juga ditemukan di sejumlah daerah di Jateng seperti Solo dan Banyumas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Yulianto Prabowo, menyebutkan kasus happy hypoxia sebenarnya sudah ada sejak dulu, saat Covid-19 mewabah. Hanya saja, saat itu kasus tersebut tak mendapat perhatian khusus.
“Setelah kasus di Banyumas, baru diperhatikan. Padahal, ini kerap terjadi di mana-mana. Di Semarang dan Solo juga ada,” ujar Yulianto saat dijumpai wartawan di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (2/9/2020).
Data Pasien Covid-19 Jateng dari Klaster Ijtima Gowa Diungkap, Ini Jumlahnya…
Yulianto menjelaskan pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia tidak menujukkan gejala. Meski demikian, secara tiba-tiba kadar oksigennya menurun sehingga mengalami sesak nafas.
Pasien tersebut pun bisa mengalami kematian secara tiba-tiba. Kasus itu terjadi di Banyumas, di mana ada 3 pasien Covid-19 yang mengalami kematian.
“Orang yang mengalami happy hypoxia ini enggak terlihat gejala yang jelas. Tapi, sebenarnya paru-parunya sudah rusak. Makanya, sering disebut silent hypoxia. Di Semarang, Solo, kasusnya sudah ada juga,” imbuhnya.
Yulianto mengaku dari penelusuran Dinkes Jateng kasus happy hypoxia itu kerap ditemukan di rumah sakit yang tingkat kematian pasien cukup tinggi. Meski demikian, dia belum bisa menyebutkan secara spesifik kasus happy hypoxia di Jateng.
3 Rumah sakit
Ibu Nyalon Bupati di Pilkada Semarang, Legislator PDIP Terancam Dipecat
“Ini kami baru mengumpulkan data dari rumah sakit-rumah sakit rujukan yang menangani kasus ini. Baru ada tiga rumah sakit yang mengumpulkan,” tutur Yulianto.
Yulianto tidak mau menjelaskan secara detail tiga rumah sakit yang sudah mengirimkan data kasus happy hypoxia tersebut. Meski demikian, tiga rumah sakit itu berada di wilayah Solo, Semarang, dan Banyumas.
“Nanti, saja kalau sudah terkumpul semua kita umumkan,” imbuhnya.
Sementara itu disinggung ketersediaan ruang isolasi rumah sakit di Jateng untuk merawat pasien Covid-19, Yulianto mengaku masih cukup terpenuhi.
“Ketersediaan ruang isolasi kita cukup kok. Masih ada free sekitar 40%. Jadi masih kosong sekitar 40% dari total ruang isolasi di berbagai rumah sakit rujukan yang kita sediakan,” tuturnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Awas! Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Semarang
- Ini Tanggapan Gibran, Terkait Klaster PTM di Kota Solo
- Waduh! Klaster PTM di Kota Solo Berkembang ke 5 SD
- Kasus Covid-19 Naik, Insentif Nakes di Semarang Capai Rp14 M per Bulan
- Turun Level 2, Kota Semarang Belum Penuhi Target Testing
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Praktik Pungli Pemakaman Covid-19 Diduga Terjadi di Semarang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.