Data Pasien Covid-19 Jateng dari Klaster Ijtima Gowa Diungkap, Ini Jumlahnya…

Dinas Kesehatan Jawa Tengah akhirnya mengungkap jumlah pasien yang terpapar Covid-19 dari acara ijtimak ulama di Gowa atau Klaster Ijtima Gowa.

Data Pasien Covid-19 Jateng dari Klaster Ijtima Gowa Diungkap, Ini Jumlahnya… Kepala Dinas Kesehatan Jateng, dr. Yulianto Prabowo, saat mengumumkan jumlah pasien Covid-19 dari Klaster Ijtima Gowa, Jumat (15/5/2020). (Semarangpos.com-Humas Dinkes Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) terus mengalami kenaikan. Salah satu penularannya dari para peserta acara ijtimak di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), atau yang kerap disebut Klaster Ijtima Gowa.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng hingga saat ini sudah ada 185 pasien positif Covid-19 yang berasal dari Klaster Ijtima Gowa. Pasien itu tersebar di 30 kabupaten/kota di Jateng.

“Dari 35 kabupaten/kota yang ada di Jateng, sudah 30 kabupaten/kota yang melaporkan adanya warga yang menjadi peserta acara ijtimak di Gowa. Totalnya mencapai 1057 orang jemaah. Dari jumlah itu yang positif [Covid-19] mencapai 185 orang,” tutur Yulianto melalui rekaman video kepada wartawan di Semarang, Jumat (15/5/2020).

Jika PSBB Diterapkan di Seluruh Jawa, Hal Ini Bakal Dilakukan Gubernur Jateng…

Kendati demikian, Yulianto enggan menyebutkan daerah mana saja di Jateng yang jumlah pasien Covid-19 dari Klaster Ijtima Gowa paling banyak.

Ia hanya menyebutkan ada lima kabupaten/kota yang bebas dari Klaster Ijtima Gowa karena warganya tidak ada yang menjadi peserta di acara tersebut.

Kelima kabupaten/kota itu yakni Kabupaten Rembang, Blora, Demak, Kota Salatiga, dan Kota Tegal.

Yulianto menambahkan saat ini kasus Klaster Ijima Gowa menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Oleh karena itu, Pemprov Jateng dengan serius melakukan tracing kepada para peserta guna memutus rantai penularan Covid-19 dari para peserta acara tersebut.

Klaster baru

“Semua eks jemaah Gowa sudah diidentifikasi. Pemutusan mata rantai penularan juga sudah kita lakukan, baik melalui penyelidikan epidemiologi, maupun kontak tracing,” imbuh Yulianto.

Akhirnya, Data PDP Meninggal di Jateng Diungkap

Yulianto pun berharap tidak ada lagi klaster penularan Covid-19 di Jateng. Meski pun saat ini masih ada beberapa klaster yang diduga menjadi kelompok penularan Covid-19 di Jateng, seperti Klaster Temboro maupun Klaster Seminar Bogor.

“Harapan kita tidak ada lagi klaster baru. Supaya kita bisa lakukan pengendalian penularan Covid-19,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.