Target Bebas Rabies, Jateng Gelontorkan 3.000 Dosis Vaksin
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng akan menggelontorkan 3.000 dosis vaksin rabies ke 35 kabupaten/kota se-Jateng.
Ilustrasi vaksinasi rabies. (Dok. Solopos.com) Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng akan menggelontorkan 3.000 dosis vaksin rabies ke 35 kabupaten/kota di wilayahnya sepanjang tahun ini. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi target Jateng bebas rabies.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jateng, Lalu Syafriadi, mengatakan vaksinasi rabies saat ini memang tengah digalakan. Hal itu sebagai upaya Jateng mewujudkan daerah bebas rabies.
“Vaksinasi kami minta karena ini kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota Untuk seluruh kabupaten/kota yang berpotensi wajib vaksinasi seperti Soloraya. Targetnya, 3.000 dosis. Kita melihat rabies itu biasanya berasal dari anjing, kucing, dan juga kera,” ujar Lalu kepada wartawan di Semarang, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Jateng Bagikan 8.000 Vaksin Rabies, Daerah Mana Saja yang Kebagian?
Menurut Lalu, vaksinasi rabies merupakan upaya pengendalian penularan virus rabies yang berasal dari hewan seperti kucing, anjing, dan kera.
Selain itu, vaksinasi rabies digencarkan karena di Jateng masih marak konsumsi daging anjing. Konsumsi daging anjing sebagai kuliner paling marak terjadi di wilayah Soloraya.
Lalu pun berharap pemerintah daerah untuk gencar dalam menyosialisasikan pentingnya vaksin rabies bagi hewan. Hal ini juga sebagai upaya pencegahan penyakit dan pemberantasan virus rabies.
“Perlu adanya kerja sama dengan daerah untuk terus menyosialisasikan vaksinasi rabies ini. Ini kan juga gratis,” tuturnya.
Konsumsi Daging Anjing
Sementara itu disinggung tentang perdagangan daging anjing di Jateng, Lalu mengaku saat ini masih tergolong tinggi. Perdagangan daging anjing untuk konsumsi paling banyak ditemukan di kawasan Soloraya, seperti Sragen, Solo, Wonogiri, Klaten, Boyolali. Selain itu juga di Kota Semarang dan Cilacap.
Baca juga: Duh, Klaster Takziah Muncul di Kota Semarang, 25 Warga Sampangan Positif Covid-19
Di lokasi itu, masyarakat yang gemar mengonsumsi daging anjing memiliki kerawanan tertular rabies.
“Kebiasaan warga yang mengonsumsi daging anjing kebanyakan berasal di Soloraya, Semarang, Ungaran dan Cilacap. Pokoknya di kota-kota besar pasti warganya ada yang suka mengonsumsi daging anjing,” jelasnya.
Oleh karena itulah, pihaknya akan melakukan vaksinasi dua kali di wilayah yang sering ditemukan konsumen daging anjing.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kesaksian Korban Longsor Banjarnegara, Panik dan Lari ke Makam hingga Hutan
- Dampak Longsor Banjarnegara, Ratusan Hewan Ternak Tertimbun
- Gubernur Ahmad Luthfi Instruksikan Bupati Cilacap Siapkan Lahan Relokasi Warga Terdampak Bencana
- Gubernur Ahmad Luthfi: Borobudur Marathon Jadikan Jateng Ikon Marathon Dunia
- Tangani Banjir di Jateng, Wagub Taj Yasin Sebut Pengerahan Tim dan Pemberian Bantuan Logistik
- Cegah Polio di Jateng, Wagub Taj Yasin Minta Skrining dan Imunisasi Ditingkatkan
- Prihatin Sedimen Tinggi, Wagub Taj Yasin Tanam Pohon Buah di Waduk Mrica Banjarnegara
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.