Tolak Demo Anarkistis, Seniman Jaran Kepang Aksi Damai di Semarang
Sejumlah seniman kesenian jaran kepang menggelar aksi damai di Kota Semarang untuk mengampanyekan aksi damai menolak demo anarkistis.
Semarangpos.com, SEMARANG — Aksi demo berujung tindakan anarkistis di Kota Semarang yang terjadi beberapa hari lalu menimbulkan keprihatinan dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Seniman Jaran Kepang Semarang Serasi.
Mereka pun menggelar aksi guna menyuarakan penolakan terhadap demo anarkistis. Aksi itu mereka lakukan longmarch dari Taman Indonesia Kaya menuju kawasan Simpang Lima Kota Semarang.
Aksi yang diikuti sekitar 20 orang itu mendapat pengawalan dari polisi yang mengendarai sepeda.
Tak Punya HP, 3 Siswa di Pekalongan Ini Pilih ke Sekolah saat Pandemi Covid-19
Dalam aksinya, rombongan tersebut turut membawa dua spanduk, masing-masing bertuliskan ‘timbang kerusuhan mending kesenian’ dan ‘Jaran Kepang Andum Panganan Becik Rembugan Ora Ngrusak Kahanan’.
“Kami melakukan aksi damai, menolak kelerasan dan menolak anarkisme. Kita semua masyarakat Kota Semarang untuk bersama menjaga kota kita,” ucap orator aksi tersebut selama longmarch.
Aksi mereka tentu saja menarik perhatian warga Kota Semarang yang tengah melintas di sepanjang jalan Pahlawan menuju Simpang Lima. Beberapa pengendara mobil dan motor tampak merekam aksi tersebut.
Longmarch berakhir di depan halaman Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Peserta aksi kemudian membentuk barisan dan melakukan pementasan tarian jaran kepang yang didahului dengan penaburan bunga di atas spanduk hitam bertuliskan ‘Ojo Gawe Bubrah Jawa Tengah’.
Nasib Seniman
“Kami masyarakat jaran kepang Semarang serasi kabupaten Semarang, kita tujuannya meruwat gerbang DPRD. Untuk membuka jalan kepada masyarakat supaya tidak gegabah melakukan hal-hal yang tidak perlu terutama anarki ataupun kerusuhan karena bisa dilakukan secara rembug atau musyawarah,” kata Bowo Sulaksono, koordinator aksi.
Hore! Wisata Karimunjawa Segera Dibuka
Selain menolak kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Indonesia khususnya di Kota Semarang, Bowo juga mengatakan, aksi ini sebagai upaya agar pemerintah dan anggota dewan memperhatikan para seniman.
“Karena pandemi belum selesai sudah ada kerusuhan-kerusuhan, sedangkan kami para seniman sangat terdampak dan tidak bisa pentas sejak Maret,” kata Bowo.
Pentas jaran kepang tersebut diikuti perwakilan 4 paguyuban jaran kepang dari Kabupaten Semarang. Bowo juga mencurahkan keluhan karena sejumlah seniman pernah dibubarkan oleh Satgas Covid-19 saat akan pentas.
“Semoga dengan ini, pemerintah dan anggota dewan akan lebih memperhatikan lagi nasib para seniman terutama jaran kepang ini,” tandasnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ajak Demo Pandemi Covid-19, 2 Orang di Semarang Diciduk Polisi
- 4 Mahasiswa Semarang Pendemo Omnibus Law Divonis Bersalah
- Buruh Demo Kantor Gubernur Jateng, Tuntut THR Tak Dicicil
- Demo Otsus Papua di Semarang Dibubarkan Polisi
- Penangguhan Penahanan 4 Mahasiswa Peserta Demo Omnibus Law di Semarang Dikabulkan
- Dinkes Semarang Sebut Ada Klaster Demo, 11 Orang Terpapar Covid-19
- Apresiasi Aksi Damai, DPRD Jateng Minta Buruh Tunggu Draf UU Cipta Kerja
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.