Volume Sampah di Semarang Turun 20% Jelang Lebaran 2020
Volume sampah di Kota Semarang mengalami penurunan cukup signifikan pada masa pandemi Covid-19, meski pun bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran 2020.
Semarangpos.com, SEMARANG – Peningkatan volume sampah kerap terjadi di Kota Semarang saat bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri atau Lebaran.
Namun tahun ini berbeda. Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, selama Ramadan hingga menjelang Idulfitri justru mengalami penurunan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono, menyebutkan volume sampah yang masuk ke TPA Jatibarang selama Ramadan dan menjelang Idulfitri mengalami penurunan 20% dibanding hari biasa.
Jadi Kurir Ekstasi, Sopir Taksi Online Ditangkap di Semarang
“Penurunan ini mungkin disebabkan berkurangnya kegiatan di Kota Semarang karena pandemi Covid-19. Sehingga, volume sampah yang masuk ke TPA Jatibarang jadi berkurang,” ujar Sapto kepada wartawan, Rabu (20/5/2020).
Sapto menyebutkan sebelum pandemi Covid-19, volume sampah di Semarang bisa mencapai 900-1.000 ton per hari. Namun saat ini jumlahnya berkurang drastis, hanya sekitar 600-700 ton per hari.
“Kalau peningkatan sampah di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri selalu ada. Peningkatannya bisa sampai 1.200 ton per hari. Tapi tahun ini berbeda, malah terjadi penurunan,” imbuhnya.
7.000 Warga Jateng di Jabodetabek Sudah Terima Bantuan
Meski terjadi penurunan volume sampah, Sapto mengaku kegiatan pemilahan dan daur ulang sampah di TPA Jatibarang untuk sementara dihentikan. Hal itu menyusul situasi Kota Semarang yang masih dilanda wabah virus corona atau Covid-19.
Meski demikian, antisipasi peningkatan volume sampah menjelang Lebaran 2020 tetap disiapkan DLH Kota Semarang. Salah satunya dengan menyiapkan posko kebersihan di sejumlah lokasi yang menjadi pusat keramaian, seperti jalan-jalan protokol.
“Kita upayakan posko kebersihan tetap ada. Apalagi saat ini sudah banyak daun-daun kering yang berjatuhan dan menjadi sampah. Itu jadi perhatian kami,” imbuhnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ganjar: Masih Ada 10 Perusahaan Buang Limbah di Bengawan Solo
- Gunakan Mitos, Desa di Magelang Sukses Konservasi Lingkungan
- Tanam Mangrove 30 Hektare, Pria asal Kendal Diganjar Kalpataru
- DLH Temanggung Ambil Sampel Air Sungai Elo, Begini Temuannya…
- Limbah Pabrik Tekstil Cemari Sungai Elo Temanggung, Warga Mengeluh Gatal-Gatal
- Buang Limbah di Bengawan Solo, Perusahaan Ini Terancam Ditutup
- Polda Jateng Cegah 3.400 Kendaraan Balik ke Perantauan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.