Wali Kota Salatiga Izinkan Penjual Takjil Berjualan

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, tidak akan melarang penjual atau pedagang makanan berbuka puasa atau takjil berjualan selama masa pandemi Covid-19.

Wali Kota Salatiga Izinkan Penjual Takjil Berjualan Ilustrasi pedagang takjil. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SALATIGA – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga tidak akan melarang penjual makanan untuk berbuka puasa atau takjil berjualan di pinggir jalan selama bulan Ramadan.

Kendati demikian, para penjual takjil diwajibkan mematuhi protokol kesehatan secara ketat dalam menjalankan aktivitasnya.

“Penjual takjil adalah bagian dari pelaku UMKM di Salatiga. Jadi boleh, silakan berjualan. Tapi, karena saat ini pandemi maka penjual wajib memakai masker, sediakan hand sanitizer, dan menjaga jarak untuk mengurangi kerumunan. Selain itu, jaga ketertiban lalu lintas,” ujar Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Berstatus PDP sebelum Ramadan, Warga Joyotakan Solo Nekat Salat Berjemaah dan Menular

Yuliyanto juga tidak akan melarang seluruh kegiatan keagamaan selama bulan puasa, termasuk salat tarawih di masjid. Meski demikian, dalam pelaksanaan salat tarawih, takmir masjid atau musala harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Ibadah salat tarawih silakan dilaksanakan di masjid, tapi jemaah disesuaikan dengan kapasitas. Untuk jemaah dan takmir, sebisa mungkin melakukan pembersihan atau penyemprotan disinfektan secara berkala. Itu untuk mengurangi potensi penularan Covid-19,” kata Yuliyanto.

Sementara itu, Ketua Kampung Ramadan Margosari Masjid Baitul Rahman, Indra Apriyannto, mengaku kegiatan menyambut bulan Ramadan di kampungnya telah dilaksanakan sejak Minggu (10/4/2021).

“Kita juga akan mengadakan sahur dan buka bersama selama Ramadan ini. Selain itu, kita juga gelar bakti sosial, tadarus, dan iktikaf,” jelas Indra.

Disinfektan

Untuk tarawih, Indra mengaku akan menerapkan protokol kesehatan, termasuk penyemprotan disinfektan secara berkala.

Baca juga: Aslinya Pati, Nasi Gandul Pak Memet Jadi Ikon Kuliner Semarang

“Jemaah kan ada anak-anak. Jadi kita selain ibadah juga wajib menjaga mereka. Protokol kesehatan secara ketat dan disiplin tenntu akan kami laksanakan di masjid,” terangnya.

Sementara itu hingga saat ini total kasus Covid-19 di Salatiga telah mencapai angka 3.044 orang. Perinciannya, kasus aktif 186 orang, kasus sembuh 2.766 orang, dan kasus kematian mencapai 92 orang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.