167 Rumah di Kudus Tergenang Banjir

Sebanyak 167 rumah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tergenang banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya aliran air di Sungai Wulan.

167 Rumah di Kudus Tergenang Banjir Ilustrasi banjir akibat tingginya curah hujan. (Article.wn.com)

Semarangpos.com, KUDUS — Sebanyak 67 rumah warga Desa Jati Wetan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng( tergenang banjir menyusul curah hujan tinggi hingga membuat aliran Sungai Wulan meluap.

“Untuk total rumah yang terdampak banjir per hari ini [11/12/2020] mencapai 201 4umah. Sedangkan yang tergenang mencapai 167 rumah dengan ketinggian genangan bervariasi,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Kudus, Budi Waluyo, Jumat (11/12/2020).

Berdasarkan hasil pengecekan jajaran BPBD Kudus, ketinggian genangan di rumah ada yang mencapai 70 sentimeter (cm). Sedangkan ketinggian genangan di jalan maupun pekarangan warga juga bervariasi.

Ekspor Jateng Anjlok 22%, Impor Susut Nyaris 6%

Meskipun jumlah rumah yang terdampak semakin bertambah dan ketinggian genangan juga semakin naik, belum juga ada warga yang berkeinginan mengungsi.

Kepala Desa Jati Wetan, Suyitno, mengaku pemerintah desa sudah menyiapkan tempat pengungsian di aula pemerintah desa. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan kebutuhan logistik sehingga ketika ada pengungsi semuanya sudah siap.

Polder

Bangunan polder pengendali banjir di Kecamatan Jati dengan dua unit mesin penyedot air juga sudah dioperasikan untuk mempercepat surutnya genangan banjir. Kapasitas masing-masing mesin 200-an meter kubik per detik.

Dalam rangka meminimalisasi dampak banjir, selain disediakan polder juga tersedia bangunan reservoir yang memiliki daya tampung air mencapai 4.760 meter kubik. Dengan reservoir itu ketika curah hujan tinggi dampak banjir yang sering melanda permukiman warga bisa dikurangi.

Kader PKB Menang di 8 Daerah di Jateng pada Pilkada 2020

Bangunan reservoir tersebut, awalnya merupakan saluran air di daerah setempat. Namun, karena kawasan Desa Jati Wetan sering dilanda banjir, maka Pemkab Kudus membuat bangunan pengendali banjir berupa reservoir dengan daya tampung yang cukup besar.

Ketika debit air Sungai Wulan kurang dari 100 meter kubik per detik, pembuangan air cukup dibuka pintu polder. Sedangkan, ketika debit airnya lebih dari 100 meter kubik per detik, tentunya harus memanfaatkan mesin pompa yang sudah ada.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.