60 Tenaga Kesehatan di Jateng Terpapar Covid-19

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng mengungkapkan ada sekitar 60 tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit di Jateng yang telah terpapar Covid-19.

60 Tenaga Kesehatan di Jateng Terpapar Covid-19 Wujud virus corona (berwarna merah) menyerang sel sehat di tubuh manusia. (NIAID)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) mencatat sudah ada 60 tenaga kesehatan (nakes) di Jateng yang telah terinfeksi virus corona atau Covid-19. Jumlah sebanyak itu paling banyak berada di Kota Semarang, atau dari RSUP dr. Kariadi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, dalam rekaman video yang disampaikan kepada pewarta di Kota Semarang, Rabu (22/4/2020).

“Jumlah kasus tenaga medis [ tenaga kesehatan] yang positif Covid-19 saat ini mencapai 60 orang. Selain [RSUP] Kariadi ada juga tenaga kesehatan dari rumah sakit lain. 60 orang ini tersebar di berbagai daerah, seperti Semarang, Pemalang, Surakarta, dan Magelang,” tutur Yulianto.

Begini Kronologi Dokter RSUP Kariadi Semarang Positif Covid-19

Meski demikian, Yulianto tak menyebut secara spesifik berapa tenaga kesehatan di masing-masing kabupaten/kota di Jateng yang dinyatakan positif virus corona.

Namun, dari jumlah tenaga kesehatan yang positif Covid-19 di Jateng sebanyak itu, beberapa di antaranya telah meninggal meninggal dunia, seperti perawat RSUP dr. Kariadi Semarang, RI.

RI meninggal dunia, Jumat (17/4/2020) lalu. Padahal sebelumnya, hasil pemeriksaan swab pertama perawat asal Banyumanik, Semarang itu  dinyatakan negatif Covid-19.

“Iya, perawat Kariadi yang meninggal pekan lalu [Rina Iswati] hasil tesnya dinyatakan positif,” ungkap Yulianto.

Lagi, Perawat RSUP Kariadi Semarang Meninggal Dunia, Gegara Covid-19?

Yulianto mengatakan penularan Covid-19 terhadap tenaga medis terjadi dari berbagai hal. Ada yang tertular karena melakukan kontak langsung dengan pasien virus corona, tapi ada juga yang tidak berinteraksi langsung.

“Sumber [penularan] itu bisa macam-macam. Ada yang lewat pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung. Kontaknya bisa dari percikan, dahak, air liur, bahkan benda mati seperti baju pasien maupun peralatan medis,” terangnya.

Yulianto pun mengimbau kepada tenaga medis untuk selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien, sesuai dengan prosedur yang sudah ada.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.