Anggaran Covid-19 di Jateng Baru Terserap 50%

Dinas Kesehatan atau Dinkes Jateng mendapat anggaran Rp400 miliar guna menangani pandemi Covid-19 di Jateng, termasuk penyediaan tes PCR.

Anggaran Covid-19 di Jateng Baru Terserap 50% Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng mengaku baru menggunakan 50% dari total anggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk penanganan Covid-19.

Kepada Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan pihaknya mendapat alokasi dana penanganan Covid-19 sekitar Rp400 miliar.

Jumlah itu sekitar 20% dari total anggaran penanganan Covid-19 yang dikucurkan Pemprov Jateng pada tahun 2020, sekitar Rp1,9 triliun.

Gubernur Jateng Izinkan 7 Sekolah Ini Adakan Pembelajaran Tatap Muka, Mana Saja?

“Kalau dari sisi kesehatan, kita dari awal dapatnya Rp400 miliar. Sudah terserap sekitar 50%. Itu [Rp400 miliar] sampai Desember. Kalau habis sekarang nanti enggak punya uang. Mau dihabiskan sekarang bisa sebenarnya, tapi nanti Oktober-Desember sudah enggak punya uang,” ujar Yulianto saat dijumpai wartawan di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Rabu (2/9/2020) sore.

Yulianto menambahkan dari total dana yang sudah dikeluarkan paling banyak digunakan untuk membeli reagen atau bahan kimia yang digunakan dalam pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

Sisanya digunakan untuk membeli kebutuhan atau peralatan Jogo Tonggo, dan lain-lain.

“Semua untuk penanganan pandemi ini diambilkan dari dana itu, termasuk biaya karantina, alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan. Semua diambil dari dana itu, yang tidak berkaitan dengan penanganan pandemi enggak boleh,” terang Yulianto.

Tes PCR

Sementara itu, dalam melakukan pemeriksaan atau tracing pasien Covid-19, Yulianto mengatakan saat ini menerapkan metode efisien dan efektif. Pemeriksaan PCR dilakukan terhadap orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19, terutama yang masuk kategori suspect, dan probable.

Tak Hanya di Banyumas, Happy Hypoxia Juga Ditemukan di Solo & Semarang

“Jadi seumpama saya positif Covid-19, anda kontak erat dengan saya secara intensif dan bergejala, maka kita lakukan pemeriksaan. Kalau tidak sakit, berdasarkan Pedoman Kemenkes Edisi V, sebenarnya tidak perlu dites, cukup diisolasi saja. Makanya, kita mengikuti itu,” imbuhnya.

Pemeriksaan terhadap orang yang bergejala inilah yang kemungkinan membuat jumlah tes PCR di Jateng terbilang sedikit. Hingga 22 Agustus, Jateng baru melakukan 1.925 tes PCR per hari. Sedangkan standar jumlah tes WHO adalah 5.000 tes PCR per hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.