Bupati Karanganyar Minta Perbedaan Pendapat dengan Gubernur Soal Salat Id Tak Dipertentangkan
Bupati Karanganyar berharap perbedaan pendapat antara dirinya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tidak dipertentangkan di media apa pun.
Semarangpos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, telah mempertimbangkan banyak aspek terkait pelaksanaan Salat Id di tanah lapang, masjid, maupun musala. Bupati Karanganyar minta perbedaan pendapat antara dirinya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tidak dipertentangkan di media apapun.
Juliyatmono memahami betul kondisi saat ini yang masih berada dalam situasi pandemi Covid-19. Saat dirinya mengeluarkan kebijakan tersebut, Yuli, sapaan akrabnya, mengaku sudah mempertimbangkan banyak aspek.
“Jangan dipertentangkan hlo ya. Presiden kan jelas juga [agar] memperhatikan tentang kesehatannya he he. Karanganyar kan ini tinggal tiga orang [terkonfirmasi positif Covid-19] dan semuanya sudah di rumah sakit. Jadi apanya. Apanya yang ditanggapi ya,” Bupati Karanganyar minta tak dipertentangkan pendapatnya saat berbincang dengan Semarangpos.com melalui pesan aplikasi Whatsapp, Kamis (21/5/2020).
1.037 Perusahaan Di Jateng Sulit Bayar THR ke Buruh, Aliansi Geram Dirikan Posko Pengaduan
Yuli juga menyampaikan bahwa dirinya sudah mengonfirmasi pertanyaan Gubernur Jateng melalui Whatsapp grup. Dalam Whatsapp grup itu berisi bupati dan walikota se-Jawa Tengah.
“Wa grup [berisi] bupati walikota se-Jateng kan ada. Di sana Pak Gubernur konfirmasi apakah benar seperti yang di medsos itu [Kabupaten Karanganyar mengizinkan masyarakat menyelenggarakan Salat Id di tanah lapang, masjid, dan musala]. Begitu terus kami jawab, ‘Betul Pak, saya bertanggung jawab. Semuanya memperhatikan protokol kesehatan begitu’,” tutur dia.
Siapkan Protokol Kesehatan
Yuli mengaku telah menyiapkan segala protokol kesehatan dalam rangka mencegah persebaran Covid-19 selama pelaksanaan Salat Id di tanah lapang. Rencana Pemkab menyelenggarakan Salat Id di Alun-alun Kabupaten Karanganyar. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, bertindak sebagai imam dan khotib Salat Id.
Pemkab Grobogan Raih Opini WTP Kali Kelima dari BPK, Ini Rahasianya…
“Pintu masuk kami siapkan thermometer gun. Semua pakai masker, bawa sajadah sendiri, jarak kami atur. Di depan juga kami siapkan tempat wudu dan air mengalir. Selesai langsung pulang tanpa salaman dan tidak boleh berkerumun. Dalam hati terus berdoa semoga Covid-19 segera berlalu. Ini juga belajar new normal namanya.”
Seperti diberitakan sebelumnya, Ganjar menyesalkan keputusan Yuli yang izinkan warganya menggelar salat Idulfitri di lapangan, masjid, maupun musala. Keputusan Juliyatmono tersebut bertentangan dengan anjuran pemerintah pusat untuk salat Id di rumah.
Operasi Ketupat Candi 2020 di Tol Pejagan Brebes Berhasil Halau 4.722 Kendaraan Pemudik
Ia pun meminta Bupati Juliyatmono meninjau kembali keputusannya dan mengikuti anjuran pemerintah untuk menggelar salat Id di rumah.
Baca Juga
- Upaya Bupati Wujudkan Karanganyar Maju dan Berdaya Saing
- Bupati Karanganyar Terbitkan SE Penggalangan Dana Palestina, Ganjar: Jangan Sampai Disangka Pungli
- Hari Ini, Karanganyar Buka Semua Objek Wisata
- Warga Muslim di Klaten Diimbau Takbiran dan Salat Idulfitri di Rumah
- Warga Sragen Boleh Salat Idulfitri di Tanah Lapang atau Masjid Bila Situasi Aman
- Ganjar Sesalkan Putusan Bupati Karanganyar Izinkan Salat Idulfitri di Lapangan
- Umat Islam Banyumas Diajak Laksanakan Salat Id di Rumah Saja
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.