Cegah Virus Corona, Jateng Tutup Tempat Hiburan

Dampak meluasnya penyebaran virus corona di Jawa Tengah (Jateng) membuat pemerintah memutuskan menutup tempat hiburan dan destinasi wisata.

Cegah Virus Corona, Jateng Tutup Tempat Hiburan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengumumkan kepada media terkait penutupan tempat hiburan dan objek wisata di kantornya, Senin (16/3/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memutuskan untuk menutup tempat hiburan dan destinasi wisata di wilayahnya. Keputusan ini diambil guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Jateng.

Kebijakan menutup tempat hiburan dan objek wisata ini disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, seusai menggelar rapat terbatas dengan jajarannya di kantornya, Senin (16/3/2020).

Ganjar menilai dalam menghadapi kasus Covid-19 ini yang pertama diutamakan adalah keselamatan manusia. Ia berasumsi jika manusia bisa diselamatkan, perekonomian bisa dihidupkan kembali. Tapi, jika perekonomian yang difokuskan, maka semua tidak bisa diselamatkan.

Semarang Tiadakan CFD dan CFN di Kota Lama

“Kami putuskan semua tempat hiburan ditutup, karena kemungkinan persebaran di sana sangat tinggi. Kita akan berikan surat perintah ke kepala daerah,” ujar Ganjar.

Sementara untuk persoalan pajak tempat hiburan, Ganjar mengaku akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Selain tempat hiburan, Ganjar juga memutuskan untuk menutup sebagian tempat wisata. Sampai saat ini, ada 40 destinasi wisata yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jateng yang telah ditutup.

Ke-11 kabupaten/kota yang tempat wisatanya ditutup itu yakni Kota Solo, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Magelang, Klaten, dan Banyumas.

KIP Jateng Sesalkan MV Colombus Daratkan Ribuan Turis Asing di Semarang

Menurut Ganjar, sejak awal merebaknya virus corona kunjungan wisata di Jateng terus mengalami penurunan.

“Untuk wisatawan lokal tingkat kunjungannya turun mencapai 72,49%, sedangkan wisatawan asing mencapai 88,46%,” tuturnya.

Sepinya tempat hiburan dan destinasi wisata itu, juga berdampak pada turunnya tingkat keterhunian atau okupansi hotel di sejumlah wilayah.

Ganjar pun mengaku banyak pengusaha perhotelan yang meminta dispensasi energi dan BBM akibat dampak virus corona itu.

“Mereka butuh bantuan listrik dan BBM. Energi ini kan cukup tinggi bagi mereka. Maka mereka butuh keringanan. Sekarang tingkat hunian hotel turun 11,77% dan rata-rata menginap turun 0,6%, dari 1,36% ke 1,3%,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.