Coba Mangut Belut di Warung Nasi Belut Mba Surani Sleman!

Semarangpos.com, SLEMAN — Selain gudeg dan bakpia, Yogyakarta mempunyai sajian belut yang yang tidak kalah populer. Belut tersebut diolah menjadi mangut. Belut mangut dapat kita nikmati di tempat makan sederhana bernama Nasi Belut Mba Surani.

Mangut merupakan salah satu resep masakan khas Jawa yang identik dengan kuah santan serta memiliki cita rasa pedas dan gurih. Kuah mangut biasanya berwarna merah yang didapat dari cabai merah besar yang dihaluskan.

Kombinasi cabai hijau, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, serta rempah-rempah membuat mangut belut ini terasa menggoda.

Bawakan Nasi Jagung buat Ganjar, Bunga Salsabila Bawa Pulang Laptop

Lokasi warung makan tersebut berada di Jl. Suparjo, Kunden, Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warung ini buka setiap hari Senin–Sabtu mulai Pukul 17.00 WIB – 22.00 WIB.

Warung Nasi Belut Mba Surani merupakan salah satu kuliner legendaris yang masih bertahan di Yogyakarta.  Hidangan belut ini menjadi primadona masyarakat Godean sejak tahun 1946.

“Sekarang sudah generasi ketiga. Dulu mbah mulai berjualan tahun I946,” ucap Surani, pemilik warung dalam Youtube Dyodoran, Senin (24/8/2020).

Bawang Merah dan Ibunya Tamak, Hewan Mematikan Muncul dari Labu

Tempat makan ini selalu ramai pembeli. Tak hanya dari daerah sekitar saja, namun juga banyak pelanggan dari luar kota juga berkunjung mencicipi karya kuliner buatan tangan Mba Surani ini.

Bukan Hanya Mangut

Salah seorang youtuber asal Yogyakarta, Dyodoran, penasaran dengan rasa mangut belut tersebut. Dirinya pun langsung meluncur ke warung Nasi Belut Mbak Surani.

Sejak awal berjualan sampai sekarang, warung ini tetap menyajikan menu yang sama seperti dulu. Selain mangut belut, warung tersebut menyediakan sajian seperti gudeg, lele goreng, sayur krecek, tempe bacem, dan tahu bacem.

Kerap Cekcok dengan Pasangan Hidup? Inilah 9 Ciri-Ciri Sihir Perceraian

Harga satu porsi nasi belut dibandrol dengan harga Rp15.000. Lantaran sudah legendaris dan memiliki banyak pelanggan setia, cita rasanya pun tidak bisa diragukan lagi. “Masakan legendaris memang benar-benar semlidut, lezatos, kotoz-kotoz,” ucap Dyo.

Meskipun belut yang digunakan berukuran kecil, rasanya sama sekali tidak mengecewakan. Gurih dengan tekstur sedikit crispy hingga bagian terdalam.

Durinya dari belut bisa sekaligus dimakan. Bumbu rempah mangutnya pun meresap sempurna.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya