Covid-19 Kian Mengganas, Semarang Tambah Jalan Ditutup

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menambah daftar jalan yang ditutup atau diblokade sebagai upaya menekan angka penularan virus corona atau Covid-19.

Covid-19 Kian Mengganas, Semarang Tambah Jalan Ditutup Pertigaan Kaliwiru di Jl. Dr. Wahidin akan ditutup mulai Selasa (7/4/2020) guna menanggulangi persebaran virus corona atau Covid-19. (Instagram @atcskotasmg)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menambah daftar ruas jalan yang ditutup guna menanggulangi persebaran virus corona atau Covid-19.

Kali ini ruas jalan yang ditutup itu meliputi Jl. Dr. Wahidin mulai dari perempatan Kaliwiru hingga pertinggaan Jl. Sisingamangaraja, Jl. Supriyadi di Kecamatan Pedurungan, Jl. Hasanuddin hingga wilayah Tanjung Mas, dan Jl. Tanjung-Jl. Pemuda.

Penutupan keempat ruas jalan itu akan mulai diterapkan Selasa (7/4/2020). Penutupan akan dilakukan mulai pukul 18.00 WIB-06.00 WIB.

Tangkal Covid-19, Pemkot Semarang Akan Tutup Penuh Jalan Protokol

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan penutupan jalan dilakukan agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing, dengan tetap berada di rumah dan menjauhi kerumunan.

“Dengan penutupan jalan ini, kita berharap masyarakat jadi sadar akan bahaya virus corona. Imbauan pemerintah untuk stay at home jangan dianggap remeh,” tutur wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Balai Kota Semarang, Senin (6/4/2020).

Penutupan jalan ini bukan yang kali pertama dilakukan Pemkot Semarang guna mengatasi persebaran virus corona. Sebelumnya, Pemkot Semarang telah menutup lima ruas jalan protokol yakni Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda, Jl. Pahlawan, Jl. Gajah Mada, dan Jl. Ahmad Yani.

Warga Bandel untuk Social Distancing, Akses Jalan Protokol di Semarang Ditutup

Keempat ruas jalan yang berada di sekitar kawasan Simpang Lima Semarang itu ditutup sejak pekan lalu, atau 29 Maret 2020. Penutupan jalan juga diterapkan saat sore hingga pagi hari, atau mulai pukul 18.00-06.00 WIB.

Hendi mengatakan selama ditutupnya lima ruas jalan protokol yang berada di sekitar kawasan Simpang Lima Semarang itu jalanan menjadi sepi. Kerumuman warga menjadi berkurang.

Tren naik

Kendati demikian, titik kumpul warga justru berpindah ke jalan-jalan yang berada di pinggiran Kota Semarang. “Makanya, kami tambah akses jalan yang ditutup. Ini kami lakukan semata-mata untuk menekan penularan virus corona di Kota Semarang,” imbuh Hendi.

Wali Kota & Wawali Semarang Relakan Gaji 3 Bulan untuk Tangani Covid-19

Hendi mengatakan persebaran virus corona di Kota Semarang tidak bisa dipandang remeh. Tren penularan Covid-19 di Ibu Kota Jateng itu dari hari ke hari terus meningkat.

“Hingga saat ini sudah ada 57 pasien yang dinyatakan positif, 15 di antaranya meninggal dunia. Dari 15 pasien yang meninggal itu, 12 orang merupakan warga Kota Semarang dan tiga orang dari luar Semarang,” terang Hendi.

Sementara itu, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) di Semarang mencapai 1.256 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 168 orang, di mana 123 orang di antaranya warga Kota Semarang dan 45 orang dari luar kota.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.