Di IAIN Salatiga, Kesepakatan Waktu Ibadah Dibahas

Umat muslim di tanah air yang masih memiliki sejumlah tantangan dibahas dalam Lokakarya Imsakiyah di IAIN Salatiga.

Di IAIN Salatiga, Kesepakatan Waktu Ibadah Dibahas Lokakarya Imsakiyah di Aula Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Rabu (4/3/2020). (Iainsalatiga.ac.id)

Semarangpos.com, SALATIGA — Umat muslim di tanah air masih memiliki sejumlah tantangan dalam memublikasikan waktu ibadah. Tantangan ini mengemuka dalam Lokakarya Imsakiyah yang digelar di Aula Fakultas Syariah IAIN Salatiga, Rabu (4/3/2020) lalu.

Lokakarya tahunan itu rutin digelar menjelang bulan Ramadan. Dalam lokakarya kali ini, dibahas perbedaan waktu ibadah itu, di antaranya dalam penentuan waktu awal puasa maupun menentukan jeda antara azan dan ikamah.

Dalam lokakarya itu, hadirin dalam lokakarya di IAIN Salatiga itu menyepakati 1 Ramadan 1441 Hijriah. Awal Ramadan tahun ini disepakati jatuh pada Jumat 24 April 2020.

Hujan Deras Sebabkan Aspal Njepat di Semarang

Turut hadir dalam lokakarya itu Rektor IAIN Salatiga Zakiyuddin, guru besar Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Susiknan Azhari, serta anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Slamet Hambali.

Tantangan Umat Islam

Zakiyuddin menyebutkan sejumlah tantangan memang dihadapi masyarakat muslim terutama dalam hal waktu ibadah. Penentuan tanggal puasa yang berbeda serta tidak adanya kesepakatan jeda waktu antara azan dan ikamah untuk masjid menjadi contohnya.

“Hal yang menyangkut waktu beribadah inilah yang semestinya mampu dijawab perguruan tinggi,” ujar Zakiyuddin.

Didi Kempot Janji Gubah Lagu bagi Temanggung

Lebih lanjut, bagi lembaga akademis ada tiga tantangan global yang harus dijawab, meliputi kebutuhan tenaga kerja, keilmuan, dan inovasi. Disiplin ilmu baru perlu diciptakan untuk menjawab kebutuhan zaman.

Disiplin ilmu itu bisa merupakan gabungan disiplin ilmu lama yang dikembangkan sesuai zaman. Dia memberi contoh perguruan tinggi seharusnya bisa menemukan metode yang lebih efektif untuk menentukan awal Ramadan dan waktu salat.

Kesepakatan waktu ibadah ini, imbuh Susikan Azhari, bisa membantu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. “Hal ini sudah terjadi di Singapura atau negara Timur Tengah di mana setiap wisatawan mendapatkan buku saku waktu ibadah,” kata dia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.