Di RS Kudus, PDP Negatif Covid-19 Pun Meninggal

Pasien dalam pengawasan (PDP) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus meninggal dunia meskipun negatif virus corona jenis baru (covid-19).

Di RS Kudus, PDP Negatif Covid-19 Pun Meninggal Ruang isolasi RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Semarangpos.com, KUDUS — Pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020), meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Padahal, hasil tes sampel swab tenggorokan, ia dinyatakan negatif terpapar virus corona jenis baru (covid-19).

Fakta itu diungkapka juru bicara Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Kudus, Andini Aridewi. “Pasien asal Kabupaten Demak yang meninggal dunia Senin ini [30/3/2020] menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus,” akunya.

Warga positif covid-19 memang tidak selalu menunjukkan gejala sakit. Berdasarkan peristiwa meninggal dunianya pasien negatif covid-19 di Kudus ini membuktikan fakta menarik lain. Pasien negatif covid-19 justru bisa meninggal setelah dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP).

Musim Kemarau di Jateng Diprediksi Tiba Bulan Mei

Hasil tes swab di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kata Andini Aridewi, diterima Senin dan hasilnya negatif. Menurutnya, pasien memiliki penyakit penyerta dan menjalani perawatan juga sudah cukup lama.

Kantor Berita Antara tak menyebut Andini Aridewi mengungkapkan fakta menenangkan terkait anomali-anomali di balik virus corona jenis baru itu. Sementara saat ini, warga yang terteror berita covid-19 terus waswas dan melakukan segala cara demi menghindar dari penularannya.

Ia hanya mengatakan dari enam pasien berstatus PDP yang meninggal dunia dan hasilnya sudah keluar, diakui baru satu, yakni pasien dari Kabupaten Demak yang dinyatakan positif. Pasien yang meninggal lebih dahulu, kata dia, juga memiliki penyakit penyerta dan mayoritas merupakan berusia lanjut.

Penumpang Bus di Terminal Tingkir Salatiga Terpantau Demam

Adapun total PDP yang masih menjalani perawatan berjumlah 44 orang, sebanyak 17 pasien di antaranya belum dilakukan tes swab tenggorokan. Hingga saat ini, jumlah kumulatif PDP yang sempat dirawat di rumah sakit rujukan di Kudus adalah 76 orang, 26 orang di antara mereka dinyatakan sembuh dan sudah pulang.

“Bagi pasien yang negatif, tentunya tidak ada permasalahan ketika kembali ke rumah. Terkecuali ada penurunan kondisi kesehatan harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Isolasi Mandiri

Dalam rangka memutus mata rantai penularan, maka masyarakat yang baru saja pulang dari tempat perantauan diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Ia berharap masyarakat disiplin, tetap berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah sekiranya memang tidak begitu penting.

Pengusaha Kuliner Semarang Mulai Dirugikan Pandemi Covid-19

Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri sudah berupaya melakukan pencegahan, termasuk dalam bentuk penganggaran juga tengah diupayakan pengalihan anggaran untuk penanganan covid-19. Untuk tenaga medis sendiri, sudah dilakukan tes cepat (rapid test) corona karena menjadi skala prioritas dengan hasil negatif corona.

Selain ada penambahan jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP yang saat ini mencapai 44 orang. Sebanyak 26 orang di antara mereka berasal dari Kudus dan selebihnya dari luar wilayah itu.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga meningkat menjadi 223 orang.  Dari jumlah ODP sebanyak itu, 160 orang di antara mereka dari Kabupaten Kudus dan 63 orang dari luar Kabupaten Kudus.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.