Di Temanggung, Kepala Ibu Dihantam Palu, Anak Balita Dibunuh
Jajaran Polres Temanggung meringkus Supriyadi, 38, penganiaya dan pembunuh seorang ibu rumah tangga dan anak di balitanya, Jumat (15/5/2020).

Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Tragis! Kepala seorang ibu rumah tangga di Temanggung dihantam palu. Sementara itu, anak di bawah lima tahun (balita)-nya dibunuh. Buntut balita dibunuh di Temanggung itu, Supriyadi, 38, warga Desa Tleter, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diringkus Jumat (15/5/2020).
Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali di Temanggung, Kamis (14/5/2020) malam, mengatakan peristiwa itu mengakibatkan anak balita bernama Nur MA, 5, meninggal dunia. Sedangkan ibu rumah tangga bernama Ernawati, 25, mengalami luka parah di bagian kepala.
Kondisi Ernawati yang mengalami cedera berat pada bagian kepala itu belum sadarkan diri. Ia masih menjalani perawatan intensif di RST Magelang.
PNS Salatiga Positif Covid-19, Kompleks Balai Kota Disterilkan
Kapolres Temanggung menuturkan kejadian itu bermula kala tersangka pembunuh Temanggung itu mendatangi rumah korban dengan membawa palu, Rabu (13/5/2020) pukul 04.30 WIB. Tersangka masuk ke rumah korban yang tidak dikunci setelah nenek korban salat subuh di masjid.
Tersangka kemudian masuk ke kamar korban tempat korban dan anaknya tidur. Kemudian tersangka menanyakan kepada korban kepastian hubungan antara tersangka dengan korban. Namun, korban tidak memberikan kepastian.
Tersangka yang marah lalu memukul kepala korban dengan palu sebanyak empat kali. Peristiwa itu membuat anak korban bangun dan menangis. Buntutnya, anak balita di Temanggung itu pun dibunh. Tersangka memukulkan pula palu sebanyak dua kali ke arah kepala si bocah.
Meninggal Bermukena di Kamar, Gadis Jepara Diduga Dibunuh
Terakhir, tersangka masih menyempatkan diri memukulkan palu hingga empat kali ke korban. Setelah memastikan korban dan anaknya tidak bergerak, ia pun pergi.
Sekitar pukul 05.00 WIB, nenek korban pulang dari masjid seusai salat Subuh. Ia menemukan anak dan cucunya bersimbah darah.
Tim Gabungan
Informasi atas warga dianiaya dan dibunuh itu pun segera sampai ke polisi di Temanggung. Menurut Ali, polisi segera membentuk tim gabungan yang terdiri atas Polsek Kaloran, Satreskrim Polres Temanggung dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng.
Sara Wijayanto Ngaku Melihat Banyak Hantu di Rumah Angker Jogja
Penyelidikan berupa pemeriksaan saksi-saksi dan oleh tempat kejadian perkara pun segera dilakukan. Hasilnya, diperoleh bukti cukup untuk mengidentifikasi tersangka. Sayangnya, setelah dicek keberadaannya, tersangka tidak ada di rumahnya dan tidak pula diketahui keberadaannya.
Tim kemudian mendapatkan informasi keberadaan tersangka pembunuh yang bersembunyi di area perkebunan Desa Tleter, Kaloran, Temanggung. Tersangka pelaku pembunuhan itu selanjutnya ditangkap.
Menurut Ali, tersangka marah karena korban tidak mau bercerai dengan suaminya. Korban juga tidak mau menikahi dengan tersangka, bahkan hendak memutuskan hubungan dengan tersangka.
Yuk Intip Gereja Blenduk yang Ikut Jadi Saksi Perkembangan Semarang
Dalam kasus ini, polisi menyita dua pesawat telepon seluler, yakni milik korban dan milik tersangka. Dirampas pula sebagai barang bukti sebuah palu, sebuah tas berisi pakaian tersangka, sebuah celana pendek milik tersangka, dan sebuah seprei dengan noda darah milik korban.
Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 355 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 25 tahun. Supriyadi mengatakan dirinya melakukan perbuatan tersebut karena sakit hati dibohongi oleh korban. “Katanya mau dengan saya, tetapi ingkar janji,” ucapnya.
Ketika ditanya mengapa juga memukul anak korban, dia menuturkan karena anak tersebut bangun dan dirinya panik kemudian memukulnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Pembunuhan Anak di Temanggung
- Dianggap Keturunan Genderuwo, Nasib Anak di Temanggung Berakhir Tragis
- Diejek di Facebook, 5 Pemuda Keroyok 2 Pelajar SMK di Temanggung
- Ayah di Temanggung Bakar Anak Sendiri hingga Meninggal
- 2 Napi Asimilasi Tipu dan Peras Warga Temanggung
- Mahasiswa Papua Tewas Kecelakaan, Polisi Temanggung Lakukan Pengusutan
- Bocah di Temanggung Terbakar sampai Meninggal
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.