Duh, Harga Rapid Test Antigen di Salatiga Tembus Rp1,7 Juta
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Salatiga menerima aduan adanya klinik kesehatan yang menerapkan tarif rapid test antigen di luar kewajaran.

Semarangpos.com, SALATIGA – Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) mengaku mendapat aduan dari masyarakat terkait adanya klinik kesehatan yang menerapkan tarif atau harga rapid test antigen di luar kewajaran.
Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Salatiga, Yuliyanto, mengatakan berdasarkan SE Dirjen Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/1/4611/2020, batasan tertinggi harga rapid test antigen adalah Rp250.000 untuk wilayah di pulau Jawa.
Meski demikian, ia justru mendapat laporan ada klinik kesehatan di Salatiga yang menerapkan tarif rapid test antigen mencapai Rp500.000 hingga Rp1,7 juta.
Salatiga Catat Rekor Kesembuhan Pasien Covid-19
“Tadi saya terima laporan ada yang mau rapid antigen diberitahu harganya Rp1,7 juta untuk hasil yang bisa keluar 24 jam, Kalau hasilnya tiga hari Rp1,4 juta, ada juga yang Rp500.000,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Salatiga itu, Jumat (1/1/2020).
Yuliyanto menegaskan bahwa harga rapid tes antigen tersebut jelas menyalahi aturan. Oleh karenanya, ia pun telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan terhadap laporan itu.
“Jika memang ada pelanggaran, tentu kami akan berikan sanksi. Bahkan karena kondisi pandemi ini, bisa jadi klinik yang terbukti melakukan pelanggaran itu akan kami evaluasi,” ujarnya.
Aji Mumpung
Menurut Yuliyanto, pada saat kondisi pandemi Covid-19 yang perlu diutamakan adalah semangat gotong royong dan kebersamaan. “Kalau mencari keuntungan yang wajar, laboratorium atau klinik swasta jangan membebani masyarakat karena saat ini kondisinya memang lagi prihatin. Jangan aji mumpung,” papar Yuliyanto.
Operasi Lilin Candi 2020, Polda Jateng Gelar Rapid Test Antigen di 9 Rest Area Tol Ini…
Yuliyanto menambahkan hingga saat ini baru ada satu laporan mengenai klinik yang tidak menaati aturan mengenai batas harga tertinggi layanan rapid test antigen tersebut. Meski demikian, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait layanan rapid test antigen di seluruh klinik yang ada di Salatiga.
“Kita bekerja harus sesuai aturan dan standar pemerintah. Jangan membuat aturan yang melanggar dan bisa merugikan semua pihak,” tuturnya.
Sementara itu, hingga saat ini kasus Covid-19 di Kota Salatiga telah tembus di angka 1.637. Perinciannya, 173 kasus aktif, 1.429 kasus sembuh, dan kasus kematian mencapai 35 orang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gelar Donor Darah di Tengah Pandemi, Semen Gresik Sumbang Ratusan Kantong Darah untuk 3 Kabupaten
- Vaksinasi Tahap Kedua, Salatiga Peroleh 5.000 Dosis Vaksin Covid-19
- Kasus Covid-19 Fluktuatif, Grobogan Perpanjang PPKM Mikro Hingga 8 Maret
- Percepat Vaksinasi, Batang Tambah Fasyankes
- Capaian Vaksinasi Covid-19 di Salatiga 100%
- Salatiga Setuju Terapkan Jateng di Rumah Saja
- Kasus Covid-19 Melonjak, Bhabinkamtibmas di Salatiga Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.