Duh, Klaster Covid-19 Muncul di Ponpes Purwokerto & Kebumen

Klaster penularan atau persebaran Covid-19 terus bermunculan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) baik di lingkungan keluarga maupun pondok pesantren.

Duh, Klaster Covid-19 Muncul di Ponpes Purwokerto & Kebumen Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo. (Antara-Wisnu Adhi)

Semarangpos.com, SEMARANG – Klaster penularan Covid-19 kembali muncul di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Kali ini klaster terbaru tersebut hadir di lingkungan pondok pesantren atau ponpes di Purwokerto Banyumas dan Kebumen.

Munculnya klaster ponpes di Purwokerto & Kebumen itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, saat menggelar jumpa pers secara daring via Zoom, Kamis (24/9/2020).

“Banyak klaster yang muncul di Jateng. Salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di ponpes. Kemarin kami baru menemukan ada klaster ponpes di Purwokerto dan Kebumen,” ujar Yulianto.

Buruh di Semarang Ingin UMK Rp3,39 Juta, Pengusaha Tetap

Kendati demikian, Yulianto belum bisa menjelaskan secara terperinci berapa jumlah pasien yang dinyatakan positif atau terpapar Covid-19 dari klaster ponpes tersebut.

Ia juga belum mau menyebutkan pondok pesantren atau ponpes manakah di Purwokerto dan Kebumen yang menjadi pusat persebaran Covid-19 itu.

“Nanti dulu. Kami masih lakukan inventarisasi berapa jumlah yang terpapar. Nanti, kami akan laporkan ke pak Gubernur [Jateng, Ganjar Pranowo]. Bagaimana nanti kebijakan pembelajaran untuk ponpes,” imbuh Yulianto.

Yulianto mengatakan selain klaster ponpes di Jateng juga muncul beberapa klaster penularan Covid-19 lainnya. Klaster itu antara lain dari keluarga, perusahaan, hingga rumah sakit.

Klaster keluarga

Meski demikian, Yulianto menilai klaster keluarga yang paling harus diwaspadai. Hal itu dikarenakan penularan bisa terjadi di rumah dan berdampak ke lingkungan di sekitarnya.

Imbas Klaster Rumah Makan, Ganjar Sidak Warung di Semarang, Ini Temuannya…

“Makanya saat ini kita lagi melakukan evaluasi. Apakah klaster keluarga itu perlu evaluasi mandiri di rumah. Efektif apa enggak. Kita akan menyiapkan kalau memang perlu tempat khusus untuk isolasi,” ujarnya.

Yulianto menambahkan saat ini Jateng terus memperbanyak jumlah tempat isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19. Meski pun, menurut Yulianto sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan orang yang terpapar Covid-19 tanpa gejala tidak perlu ditempatkan di tempat isolasi dan hanya diminta isolasi mandiri.

“Kita sudah melakukan koordinasi dengan PHRI [Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia] di Jateng. Sudah inventarisasi hotel-hotel juga jika ke depan kita membutuhkan untuk tempat isolasi dan karantina. List-nya sudah ada,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.