Evakuasi Jenazah Mandor Perhutani di Grobogan, Petugas Pakai APD Lengkap

Penemuan mayat mandor Perhutani di sebuah gubuk persawahan Dodong, Desa Lebak, Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jateng membuat aparat waspada.

Evakuasi Jenazah Mandor Perhutani di Grobogan, Petugas Pakai APD Lengkap Evakuasi jenazah mandor Perhutani menggunakan APD lengkap, Kamis (23/4/2020). (Semarangpos.com-Polres Grobogan)

Semarangpos.com, PURWODADI — Seorang mandor Perhutani ditemukan meninggal dunia di sebuah gubuk di persawahan Dodong, Desa Lebak, Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Untuk kehati-hatian, petugas yang mengevakuasi jenazah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

“Karena saat ini sedang pandemi Covid-19. Jadi untuk menjaga segala kemungkinan polisi dan petugas kesehatan menggunakan APD lengkap saat evakuasi korban,” ujar Camat Grobogan Nur Nawanta kepada Semarangpos.com, Kamis (23/4/2020).

Jenazah yang ditemukan di gubuk persawahan, lanjutnya, teridentifikasi sebagai Bambang Sudaryadi, 49. Korban adalah mandor Perhutani Linduk, Desa Lebak, Kecamatan Grobogan. Bambang merupakan warga Dusun Bangsri, Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Sudah 9 Napi Asimilasi di Jateng Kembali Dijebloskan Penjara

Penemuan jenazah berawal ketika Suwito, 33, warga Desa Lebak, Grobogan, Rabu (22/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, melihat ada orang tergeletak di gubuk. Suwito mengira orang itu sedang tidur. Karena saat itu hujan, Suwito memutuskan langsung pulang ke rumah.

Keesokan harinya, Suwito berangkat ke sawah untuk melanjutkan menanam jagung. Sekitar pukul 07.00 WIB yang bersangkutan melewati gubuk di mana korban tergeletak. Melihat posisinya yang tidak berubah, Suwito memanggil temannya, Arif, 25 tahun.

Evakuasi jenazah mandor Perhutani menggunakan APD lengkap, Kamis (23/4/2020). (Semarangpos.com-Polres Grobogan)
Evakuasi jenazah mandor Perhutani menggunakan APD lengkap, Kamis (23/4/2020). (Semarangpos.com-Polres Grobogan)

Tak Respons Panggilan

Keduanya kemudian memanggil-manggil korban dari kejauhan karena khawatir sedang ada wabah virus corona. Setelah dipanggil berulang kali, korban yang kemudian diketahui bernama Bambang itu tidak juga merespons.

Keduanya kemudian melaporkan hal itu ke Kadus Welahan yang melanjutkan ke Polsek Grobogan. Anggota Polsek Grobogan bersama tim kesehatan dari Puskesmas Grobogan  dan Inafis Polres Grobogan mendatangi lokasi kejadian.

Sebagai bentuk kewaspadaan tim kesehatan dan polisi menggunakan APD lengkap. Dengan baju hazmat, masker, dan sarung tangan petugas mendekati gubuk berukuran 2 m x 2 m itu.

Jika Semarang Diterapkan PSBB, Kendal & Demak Kena Imbas

Dari hasil pemeriksaan, ternyata mandor Perhutani tersebut sudah meninggal dunia. Polisi juga menemukan sepeda motor Yamaha Jupiter Z berpelat nomor K 6130 AZ tak jauh dari lokasi. Diperkirakan motor tersebut milik almarhum Bambang.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andi Mohammad Akbar Mekuo mengatakan tidak ditemukan tanda penganiayan pada tubuh korban. Namun dari penjelasan, keluarga korban memiliki riwayat penyakit jantung.

“Keluarga korban menghendaki tidak dilakukan autopsi dan meminta jenazah mandor Perhutani tersebut langsung dikuburkan,” jelas AKP Andi Mekuo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.