Kesadaran K3 Perusahaan Jateng Terus Membaik

Kesadaran K3 perusahaan di Jawa Tengah terus meningkat dari waktu ke waktu.

Kesadaran K3 Perusahaan Jateng Terus Membaik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi inspektur upacara peringatan Bulan K3 di Centre of Excellence and Safety Academy PT Indonesia Power Semarang, Jumat (7/2/2020). (Bisnis-Istimewa)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah mencatat kesadaran perusahaan di provinsi menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terus meningkat. Tahun 2019 lalu, 180 perusahaan di Jateng tercatat menerapkan sistem manajemen K3 perusahaan dengan baik.

Hal itu disampaikan Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari, saat peringatan Bulan K3 di Gedung Centre of Excellence and Safety Academy PT Indonesia Power Semarang, Jumat (7/2/2020). Acara dihadiri 600 peserta dari pelaku usaha, karyawan, dan serikat buruh di Jawa Tengah.

“Kesadaran perusahaan-perusahaan di Jateng untuk menerapkan manajemen K3 sudah semakin meningkat tiap tahun. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran semua pihak tentang pentingnya melindungi para pekerja dari kecelakaan dan penyakit,” kata Sakina melalui siaran persnya.

Angka Kecelakaan Kerja di Jateng Turun 48%

Tahun 2019, lanjut dia, terdapat 54 perusahaan di Jateng yang mendapat penghargaan zero accident alias nol kecelakaan. Jumlah itu meningkat 17% dibanding tahun sebelumnya.

“Sementara perusahaan yang menerapkan pencegahan HIV/AIDS juga bertambah menjadi 31 perusahaan. Jumlahnya meningkat 19% dari tahun sebelumnya,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menjadi inspektur upacara peringatan Bulan K3 mengatakan seluruh perusahaan di Jateng harus menerapkan manajemen K3 perusahaan. Sejumlah pelatihan dan sosialisasi harus dilakukan untuk melindungi para pekerja dari bahaya.

“Itu wujud kongkret kepedulian kita pada pekerja. Mereka semua harus merasa aman, nyaman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

54 Perusahaan Jateng Raih Zero Accident Award

Dari sambutan Kemenaker yang dibacakannya, lanjut Ganjar, diketahui sebanyak 57,5% pekerja di Indonesia adalah lulusan SD dan SMP. Untuk itu, mereka butuh diberi pelatihan K3 perusahaan agar bisa bekerja dengan aman.

“BPS mencatat, di tahun 2018 kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 157.313 kasus. Sementara Januari-September 2019, terjadi 130.923 kecelakaan kerja. Memang mengalami penurunan, namun harus terus didorong agar zero accident dan K3 menjadi budaya kerja,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.