Klaster Pondok Pesantren di Purwokerto, 190 Santri Positif Covid-19

Klaster pondok pesantren di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah semakin meluas dengan ditemukannya 190 santri yang terpapar Covid-19.

Klaster Pondok Pesantren di Purwokerto, 190 Santri Positif Covid-19 Ilustrasi penanganan Covid-19. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, PURWOKERTO – Klaster penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren atau ponpes di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) rupanya semakin meluas.

Dikutip dari Suara.com, Minggu (27/9/2020), total ada 190 orang yang dinyatakan terpapar Covid-19 dari klaster pondok pesantren di Purwokerto, Banyumas tersebut. Ke-190 orang itu merupakan santri Ponpes Al Hidayah Purwokerto, Banyumas.

Ke-190 santri itu dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil tes PCR dengan metode usap atau swab. Tes PCR kali pertama menyatakan ada 127 santri yang terkonfirmasi Covid-19. Namun, jumlah itu bertambah 63 orang pada Minggu.

Waspada! Cuaca Ekstrem Disertai Hujan Es Intai Jateng

Bupati Banyumas, Achmad Husein, membenarkan informasi tersebut.

“Betul, hari ini bertambah lagi. Jumlahnya ada 63,” ujar Husein dikutip dari Suara.com, Minggu (27/9/2020).

Dengan bertambahnya kasus tersebut, total santri yang sudah dinyatakan positif menjadi 190. Jumlah tersebut masih ada kemungkinan bertambah karena hasil swab belum semuanya keluar.

“Masih ada 300 lagi yang belum keluar hasilnya. Semoga hasilnya tidak bertambah,” jelasnya singkat.

Santri yang dinyatakan positif Covid-19 itu kemudian dijemput untuk menjalani isolasi di beberapa rumah sakit dan Balai Diklat Baturraden.

Sementara itu, dari banyaknya jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di klaster ponpes, satu di antaranya merupakan bayi berusia satu tahun.

“Ini dua orang di pondok setempat karena satunya bayi. Orangtuanya merupakan pengasuh pondok,” ujarnya.

Duh, Klaster Covid-19 Muncul di Ponpes Purwokerto & Kebumen

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 127 santri di Pondok Pesantren Al Hidayah Purwokerto dinyatakan Positif Covid-19. Temuan tersebut berawal ketika ada salah satu santri yang terlebih dahulu positif Covid-19.

Bupati Banyumas, Achmad Husein menjelaskan munculnya klaster tersebut setelah adanya penghuni yang bergejala mirip dengan Covid-19. Setelah di tes PCR dengan metode swab ternyata hasilnya positif.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.