Mahasiswa Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Sragen

Seorang pria berstatus mahasiswa menabrakkan diri ke kereta api di perlintasan kereta api Gambiran, kawasan Wonowongso, Kelurahan Sine, Sragen, Jateng.

Mahasiswa Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Sragen Tim PMI Sragen bersama tim Polsek dan Polres Sragen mengevakuasi jenazah korban kecelakaan KA di perlintasan KA Wonowongso/Gambiran, Sine, Sragen Kota, Sragen, Sabtu (25/7/2020). (Semarangpos.com-Tri Rahayu)

Semarangpos.com, SRAGEN — Seorang pria dilaporkan tersambar kereta api di perlintasan kereta api Gambiran, kawasan Wonowongso, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (25/7/2020) pagi. Korban yang teridentifikasi berinisial DAB, 33, yang berstatus sebagai mahasiswa itu diduga sengaja menabrakkan diri ke kereta api.

DAB adalah warga Sukodono, Sragen. Identitas korban diungkap Kapolsek Sragen Kota, AKP Mashadi, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, saat dihubungi Solopos.com–induk media Semarangpos.com, Sabtu siang. Identitas tersebut didasarkan polisi pada pemeriksaan sidik jari di kamar jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro.

Awalnya tes sidik jari itu mendapatkan hasil identitas seorang pria bernama Dwi Anang Budiman yang beralamat di Pulogadung, Jakarta. Nama itu kemudian dicek dengan identitas pada STNK sepeda motor Honda Blade yang dikendarai pria tersambar kereta di Sragen tersebut.

Ada Hantu Mengintip dan Genderuwo Usil di UNS Solo

“Dalam STNK tercatat nama Sukarno yang tinggal di Sukodono. Nah saat dikroscek ke pemilik STNK ternyata benar kalau DAB itu memang anak dari Sukarni itu. Namun untuk tempat tinggal korban masih dalam pencarian tim Polsek Sukodono,” ujar Mashadi.

Dia menerangkan korban diduga bunuh diri. Namun, dia belum tahu persis motif tindakan korban. Dalam waktu dekat, Mashadi segera meminta keterangan keluarga pria tersambar kereta di Sragen itu.

Periksa Saksi-Saksi

Untuk sementara ini, Mashadi baru meminta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, yakni penjaga pintu perlintasan KA Gambiran Edi Purnomo, 33. Juga dilakukan pemeriksaan terhadap seorang warga Wonowongso, Tri Wibowo, 46.

Diberitkan sebelumnya, korban tersambar Kereta Api (KA) Sri Tanjung dengan nomor loko CC2017804 jurusan Jogja-Banyuwangi di km 235+90, Sabtu pagi pukul 08.30 WIB. Mayat pria tersambar kereta di Sragen itu tergeletak di tengah rel dengan kondisi hancur. Oleh warga, jenazah itu ditutupi daun pisang. Sejumlah organ kepala berceceran di sekitar lokasi kejadian.

Ini Ciri-Ciri Warung dengan Ajian Pelaris Kata Youtuber

Seorang petani asal Kampung Wonowongso RT 001/RW 008, Sine, Sragen Kota, Sutrisno, 49, mengaku saat di sawah mendengar suara klakson kereta api yang terus dibunyikan pada jarak 2-3 km dari palang KA Gambiran. “Saya lihat ke timur. Saya kira lampunya kuning. KA itu lama-kelamaan melambat dan berhenti. Setelah saya tanya warga ternyata ada orang yang tertabrak KA,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang.

Warga Wonowongso lainnya, Tri Wibowo, 45, bercerita saat memangkas kayu bakar mendengar suara penjaga pintu palang KA teriak-teriak dan melihat ke arah barat ada laki-laki berjalan ke tengah jalur KA sisi selatan kemudian merentangkan kedua tangan. Dia mengatakan orang itu menghadap ke arah kereta api yang tengah melaju. Ia tampak seperti mengadang KA Sri Tanjung yang meluncur dari arah barat.

“Orang itu langsung tertabrak KA dan sempat terseret sejauh 20 meter. Saya lihat tangan kiri dan kaki kanan lepas dan organ lainnya tercecer. Laki-laki itu memakai baju warna putih dan celana hitam. Orang itu sebelumnya berjalan dari Utara karena motornya ditaruh di utara,” ujarnya. Sebuah motor Honda Blade berpelat nomor AD 6513 MY warna kombinasi hitam dan oranye serta helm warga hitam yang diduga milik korban diparkir di utara jalur rel KA.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.