Meteseh Semarang Macet Parah, Netizen Tuntut Traffic Light

Netizen mengeluhkan padatnya arus lalu lintas di Meteseh Semarang yang macet tanpa adanya traffic light atau lampu pengatur lalu lintas.

Meteseh Semarang Macet Parah, Netizen Tuntut Traffic Light Kemacetan di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Facebook—MIK Semar)

Semarangpos.com, SEMARANG — Netizen mengeluhkan padatnya lalu lintas di wilayah Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka beranggapan jalanan yang macet parah itu disebabkan tidak adanya fasilitas traffic light atau lampu pengatur lalu lintas.

Warganet memanfaatkan media sosial Facebook untuk mencurahkan kekesalan mereka atas kemacetan lalu lintas itu. Akun bernama @Andi Pebriananta misalnya, menulis di laman grup MIK Semar, Senin (9/3/2020).

Ia menulis tentang kejengkelannya atas kemacetan arus lalu lintas di pertigaan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Ia mengaku selalu terjebak macet saat melewati wilayah itu.

Rektor Unnes Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp5,05 Miliar

“Mohon untuk memasang traffic light di pertigaan Meteseh [percabangan dari jalur Sigar Bencah, Kelurahan Sambiroto, dan Kelurahan Meteseh],” tulisnya seperti yang terpantau Semarangpos.com, Selasa (10/3/2020).

Dalam curahan harinya itu, tak lupa ia menandai akun milik wali kota Semarang @Hendrar Prihadi Hendi Real. Ia berharap dengan menandai pihak yang berkaitan, permasalahan kemacetan di Meteseh Semarang segera ditindaklanjuti.

Ia juga bercerita jika melintasi area tersebut, banyak kendaraan yang berhenti total dari semua arah. “Mungkin dengan adanya traffic light pengendara bisa lebih tertib dan macet bisa dihindari,” tambahnya.

Cari Destinasi yang Instagramable? Ke Dusun Semilir Saja!

Tak tanggung-tanggung, ia juga menambahkan bukti foto yang menunjukkan area Meteseh Semarang yang mengalami kemacetan.

Unggahan milik @Andi Pebriananta langsung dibanjiri komentar netizen. Mereka juga beramai-ramai menyampaikan pendapat yang tak jauh beda dengan miliknya. Tak sedikit juga yang menulis komentar dengan menyertakan bukti foto.

“Ini tadi pagi kena macet juga,” tulis pemilik akun @Burhan Naval Arifin dengan mengunggah sebuah foto.

Kemacetan di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Facebook—Burhan Naval Arifin)
Kemacetan di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Facebook—Burhan Naval Arifin)

Pak Ogah Capek

Akun milik @Bagus Ayahe Wildan juga menambahkan, “Pak Ogah sampai capek ngatur dalan kalau kayak gitu. Mungkin enggak ada yang mau ngalah.”

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com, Pak Ogah biasa disebut sebagai polisi cepek atau polisi pembuka jalan. Warga mengatur lalu lintas dengan imbalan seikhlasnya dari pengendara.

Jateng Pertimbangkan RS Khusus Virus Corona

Warganet berpendapat sempitnya jalan di kawasan Meteseh ini menjadi penyebab kemacetan. “Jalan sempit ditambah ada tiga percabangan berdekatan,” tulis pemilik akun @Aru Angga.

Akun @Bayu Hernasia juga ikut-ikutan berkomentar. Ia mengaku macet akan bertambah parah jika sedang hujan. “Sama lur, jalan sempit marai tobat. Apalagi hari Senin sama udan,” tulisnya.

Namun tak sedikit warganet yang tidak setuju dengan adanya pemasangan lampu lalu lintas. di Meteseh Semarang Salah satunya pemilik akun @Agung Muhariyan.

Hujan Deras Sebabkan Aspal Njepat di Semarang

Traffic light bukan solusi yang tepat. Kondisi jalan yang memiliki pertigaan berdekatan membuat kawasan tersebut memiliki jam sibuk masing-masing,” jelasnya dalam kolom komentar.

Agung juga menjelaskan hal tersebut hanya menambah panjang barisan kemacetan. Itulah yang terjadi jika ada lampu lalu lintas di jalan yang sempit. Menurutnya solusi yang lebih tepat adalah dilakukannya pelebaran jalan di Meteseh Semarang tersebut.

Warganet juga berkomentar dengan menandai akun wali kota Semarang @Hendrar Prihadi Hendi Real dan pihak terkait. Sayang sekali, belum ada balasan yang diterima netizen.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.