Mi Kopyok Karya Kuliner Khas Kota Semarang
Bakmi kopyok atau mi kopyok adalah karya kuliner berbahan dasar mi khas Semarang berisi irisan tetelan daging, tahu, dan kerupuk gendar di atasnya.

Semarangpos.com, SEMARANG — Bakmi kopyok merupakan karya kuliner berbahan dasar mi khas Semarang. Irisan tetelan daging, tahu, dan kerupuk gendar di atasnya merupakan ciri khas mi kopyok.
Mi kopyok ini merupakan makanan khas Semarang yang sulit ditemukan di tempat lain. Bakmi khas Semarang ini lazim dijajakan dengan gerobak keliling dari kampung ke kampung.
Bakmi ini banyak dicari oleh pencinta kuliner, salah satunya youtuber Dyodoran. Dyo mencicip olahan bakmi kopyok yang kondang di Kota Semarang di Kedai Mie Kopyok Pak Dhuwur.
Semarang Zoo Dibuka Lagi, Ayo ke Sana!
Lokasi warung tersebut berada di Jl. Tanjung No.18 A, Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. “Ini buka dari tahun 1965. Masih generasi pertama,” terang salah seorang pelayan yang ada dalam unggahan Youtube Dyodoran Mie Kopyok Pak Dhuwur FT Kakilimasemarang & omdhutsukamakan, jumat (3/4/2020).
Harga seporsi mi kopyok di Kedai Mie Kopyok Pak Dhuwur sangat terjangkau. “Satu porsi harganya Rp13.000,” ucap pelayan tersebut.
Dalam satu porsi tidak hanya berisi mi. “Isinya itu mi, tauge, lontong, dan kerupuk gendar,” ucapnya.
Harimau Benggala Covi dan Vivid Lahir di Semarang Zoo
Kuah yang digunakan dalam bakmi kopyok di Kedai Mie Kopyok Pak Dhuwur ini adalah kuah kaldu. “Kuah biasa, seperti bakso atau kaldu,” tuntas pelayan tersebut.
Cara Pembuatan Khas
Yang membedakan mi kopyok dengan yang lainnya adalah cara pembuatannya. Mi kopyok ini sebelum disajikan dicelup lalu diaduk dengan air panas.
Dalam bahasa Jawa, kopyok memiliki arti kocok atau aduk.
PSIS Semarang Sulit Penuhi Syarat Gugus Tugas Covid-19
Dyo langsung menikmati mi tersebut. “Hmmm, segar dan manis, mi yang digunakan adalah mi kuning,” ucap Dyo sambil mencampurkan sambal ke dalam piring.
Dengan harga yang terjangkau, satu porsi mi yang dihidangkan tidak sedikit. “Porsinya cukup besar, cocok untuk makan siang,” ucap Dyo
“Kerupuk gendrnya saat di mulut itu kres-kres, dan tahunya memilikirasa gurih,” tuntas Dyo.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Mantul! Sambal Asal Semarang Ini Dijual ke Lima Negara
- Sambangi Saloka, Menparekraf Sandiaga Uno Saksikan Baru Klinthing Show
- Masih Pandemi, Dugderan di Semarang Bakal Digelar
- Asyik! Mulai Selasa Ini, Tiket Masuk Saloka Dibanderol Mulai Rp30.000
- Ini Kuliner Paling Banyak Dipesan Warga Kota Semarang saat Pandemi Covid-19…
- PPKM, Kunjungan Wisata di Bandungan Jeblok
- Terapkan Prokes Ketat, Saloka Gelar Undian Mobil, Ini Daftar Pemenangnya…
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.