Mi Kopyok Karya Kuliner Khas Kota Semarang

Bakmi kopyok atau mi kopyok adalah karya kuliner berbahan dasar mi khas Semarang berisi irisan tetelan daging, tahu, dan kerupuk gendar di atasnya.

Mi Kopyok Karya Kuliner Khas Kota Semarang Unggahan Youtube Dyodoran mengenai mi Kopyok, salah satu karya kuliner khas Kota Semarang yang sulit dicari di tempat lain. Jumat (3/4/2020). (Youtube-Dyodoran)

Semarangpos.com, SEMARANG Bakmi kopyok merupakan karya kuliner berbahan dasar mi khas Semarang. Irisan tetelan daging, tahu, dan kerupuk gendar di atasnya merupakan ciri khas mi kopyok.

Mi kopyok ini merupakan makanan khas Semarang yang sulit ditemukan di tempat lain. Bakmi khas Semarang ini lazim dijajakan dengan gerobak keliling dari kampung ke kampung.

Bakmi ini banyak dicari oleh  pencinta kuliner, salah satunya youtuber Dyodoran. Dyo mencicip olahan bakmi kopyok yang kondang di Kota Semarang di Kedai Mie Kopyok Pak Dhuwur.

Semarang Zoo Dibuka Lagi, Ayo ke Sana!

Lokasi warung tersebut berada di Jl. Tanjung No.18 A, Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. “Ini buka dari tahun 1965. Masih generasi pertama,” terang salah seorang pelayan yang ada dalam unggahan Youtube Dyodoran Mie Kopyok Pak Dhuwur FT Kakilimasemarang & omdhutsukamakan, jumat (3/4/2020).

Harga seporsi mi kopyok di Kedai Mie Kopyok Pak Dhuwur sangat terjangkau. “Satu porsi harganya Rp13.000,” ucap pelayan tersebut.

Dalam satu porsi tidak hanya berisi mi. “Isinya itu mi, tauge, lontong, dan kerupuk gendar,” ucapnya.

Harimau Benggala Covi dan Vivid Lahir di Semarang Zoo

Kuah yang digunakan dalam bakmi kopyok di Kedai Mie Kopyok Pak Dhuwur ini adalah kuah kaldu. “Kuah biasa, seperti bakso atau kaldu,” tuntas pelayan tersebut.

Cara Pembuatan Khas

Yang membedakan mi kopyok dengan yang lainnya adalah cara pembuatannya. Mi kopyok ini sebelum disajikan dicelup lalu diaduk dengan air panas.

Dalam bahasa Jawa, kopyok memiliki arti kocok atau aduk.

PSIS Semarang Sulit Penuhi Syarat Gugus Tugas Covid-19

Dyo langsung menikmati mi tersebut. “Hmmm, segar dan manis, mi yang digunakan adalah mi kuning,” ucap Dyo sambil mencampurkan sambal ke dalam piring.

Dengan harga yang terjangkau, satu porsi mi yang dihidangkan tidak sedikit. “Porsinya cukup besar, cocok untuk makan siang,” ucap Dyo

“Kerupuk gendrnya saat di mulut itu kres-kres, dan tahunya memilikirasa gurih,” tuntas Dyo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.