Muhammadiyah Prediksi 7 Daerah di Jateng Diwarnai Kotak Kosong di Pilkada 2020
PW Muhammadiyah Jateng memprediksi ada tujuh daerah di Jateng yang menggelar Pilkada 2020 diwarnai dengan paslon tunggal atau melawan kotak kosong.

Semarangpos.com, SEMARANG – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng) memprediksi ada tujuh daerah di Jateng yang akan dimeriahkan kotak kosong atau pasangan calon (paslon) tunggal pada kontestasi Pilkada 2020.
Ketujuh daerah itu yakni Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Demak, Grobogan, Kebumen, Kota Pekalongan, dan Kota Semarang.
“Melihat konstelasi politik yang ada, kemungkinan terjadi pasangan calon tunggal di tujuh daerah itu,” ujar Ketua LHKP PW Muhammadiyah Jateng, Khafid Sirotudin, dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Selasa (18/8/2020).
KPU Jateng: 6 Daerah Ini Bakal Diikuti Kotak Kosong pada Pilkada 2020…
Menurut Khafid, adanya paslon tunggal dalam Pilkada 2020 merupakan realitas demokrasi di Indonesia.
“Bukankah dalam pilkades [pemilihan kepala desa] di kabupaten se-Jateng hal tersebut [paslon tunggal] biasa terjadi,” ujarnya.
Pilkada Langsung
Jika nantinya paslon tunggal memang terjadi di 7 kabupaten/kota di Jateng, maka setidaknya ada beberapa catatan kritis terkait pelaksanaan pilkada langsung.
“Pertama, pelaksanaan demokrasi substansif semakin jauh dan lebih dekat ke arah demokrasi prosedural. Kedua, kurang berhasilnya partai politik melakukan kaderisasi. Banyak ketua parpol dan anggota DPRD yang tak berani mencalonkan diri sebagai bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah. Ketiga, penyelenggaraan pilkada langsung membutuhkan cost politic yang semakin mahal dari kontestan,” ujarnya.
Gedung Muhammadiyah Jateng Di-Lockdown, Pengurus Sebut Ada yang Reaktif Covid-19
Pilkada serentak 2020 rencana digelar 9 Desember mendatang, atau mundur dari jadwal semula yakni 23 September. Di Jateng ada 21 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada serentak ini.
Berbagai tahapan pun sudah berjalan hingga saat ini. Bahkan, dinamika politik di beberapa daerah yang menggelar pilkada sudah mulai menghangat.
“Dinamika politik di daerah dalam menyongsong pilkada ini merupakan hal yang wajar dan normal, sehingga enggak perlu disikapi berlebihan baik oleh aparat pemerintah dan keamanan,” ujarnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Terbukti Tak Netral di Pilkada 2020, 110 ASN Jateng Kena Sanksi
- Jadwal Imsak Muhammadiyah & Kemenag Selisih 8 Menit, Wagub Jateng: Jangan Saling Menyalahkan
- Hanya Pelantikan Kepala Daerah Semarang Raya yang Digelar Langsung, Lainnya Online
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Digelar Virtual 25 Februari
- Belum Ada Surat Mendagri, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Jateng Berpotensi Molor
- Muhammadiyah Tak Larang Kader Keluar Rumah di Akhir Pekan
- Terima Santunan dari KPU Grobogan, Ibu Anggota KPPS Menangis
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.