MUI Jateng: Salat Iduladha Boleh Berjemaah

Majelis Ulama Indonesia alias MUI Jateng mengizinkan masyarakat melaksanakan Salat Iduladha 1441 H berjamaah di masjid dan musala.

MUI Jateng: Salat Iduladha Boleh Berjemaah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah K.H. Ahmad Darodji. (Antara-Wisnu Adhi)

Semarangpos.com, SEMARANG — Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah mengizinkan masyarakat melaksanakan Salat Iduladha 1441 H berjamaah di masjid dan musala. Namun MUI Jateng mensyaratkan jemaah wajib tetap menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan jumlah jemaah sesuai protokol kesehatan Covid-19.

“Jumlah jemaahnya harus dibatasi, serta mutlak menerapkan protokol kesehatan,” kata Ketua MUI Jateng Kiai Haji Ahmad Darodji di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/7/2020).

Ia mencontohkan Masjid Raya Baiturrahman Kota Semarang yang memiliki kapasitas sampai 3.000 orang lebih, nantinya jemaah yang bisa ikut Salat Iduladha hanya sekitar 750 orang. Demikian juga di Masjid Agung Jawa Tengah dan masjid lainnya.

Begini Makna Corak Batik Semen Rama bagi Masyarakat Jawa

Untuk jemaah yang mengikuti Salat Iduladha di musala haruslah warga yang tinggal di sekitarnya.

Menurut dia, diizinkannya Salat Id berjemaah pada saat pandemi Covid-19 itu untuk memenuhi keinginan masyarakat, terutama umat muslim. “Kemungkinan yang diizinkan adalah masjid-masjid, bahkan kemungkinan membuka kesempatan pada musala-musala untuk menyelenggarakan karena orang ingin salat [berjemaah],” ujarnya.

Salat di Lapangan Dilarang

Kendati demikian, MUI Jateng melarang pelaksanaan Salat Iduladha di lapangan atau tempat terbuka lainnya karena penerapan protokol kesehatan akan sulit dilakukan.

Ini Tempat Favorit Makhluk Astral Menurut Om Hao

“Insya Allah tidak disarankan di lapangan-lapangan karena itu akan sulit membuat protokol kesehatan maupun jaga jaraknya,” katanya.

Darodji mengharapkan masjid maupun musala yang akan dipakai untuk Salat Iduladha mendatang agar lebih dulu disemprot cairan disinfektan.

“Bahkan kalau masjid kita harapkan sebelumnya didisinfektan dulu. Tidak boleh ada karpet di situ, semua bawa sajadah sendiri. Dan diharapkan sudah siap wudu, meskipun di tempat [masjid atau musala] ada [tempat] wudu, cuci tangan, dan sebagainya itu,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.