PDP Corona Salatiga Meninggal, Jenazah Tak Diperlakukan Khusus

Seorang warga Salatiga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona meninggal dunia, Senin (20/4/2020) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

PDP Corona Salatiga Meninggal, Jenazah Tak Diperlakukan Khusus Wali Kota Salatiga Yuliyanto. (Facebook.com-Yuliyanto SE MM)

Semarangpos.com, SALATIGA — Seorang warga Salatiga, Jawa Tengah berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP virus corona meninggal dunia, Senin (20/4/2020) pagi. Pasien berjenis kelamin laki-laki dan berusia 50 tahun itu meninggal sekitar pukul 05.00 WIB.

Kendati demikian, proses pemakaman jenazah PDP corona Salatiga itu tidak menggunakan protokol Covid-19, yakni dengan pemulasaraan oleh petugas khusus, pembungkusan plastik pada peti, dan dimakamkan di TPU Ngemplak, Salatiga. Sebaliknya, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Wali Kota Yuliyanto mengemukakan alasan jenazah tersebut tidak diperlakukan layaknya jenazah corona. “Saat berada di rumah sakit sudah menjalani tes swab dua kali dan keduanya negatif. Sehingga pemakaman langsung kami serahkan ke keluarga,” tutur Yuliyanto ketika dihubungi, Senin (20/4/2020).

Tak Puas Kinerja Pemkot, Pemuda Semarang Ditangkap Gara-Gara Kasar di Medsos

Berdasarkan penelusuran riwayat pasien tersebut, dia dirawat di rumah sakit dengan status PDP sejak 12 April 2020 lalu. Kemudian, pengambilan spesimen untuk tes swab dilakukan pada 13 April 2020 dan 14 April 2020. Kedua tes tersebut menyatakan pasien negatif Covid-19.

Belum Tahu Riwayat

Lebih lanjut, wali kota belum mengetahui riwayat penyakit penyerta yang diderita pasien. Namun, dari dua kali pemeriksaan yang dinyatakan negatif, pemerintah kota menyatakan pasien meninggal bukan karena Covid-19. “Maka setelah diserahkan, seluruh proses dan lokasi permakaman kami serahkan kepada pihak keluarga,” imbuh Wali Kota.

Aneh!!! Dirumahkan Gegara Covid-19, Taruna PIP Semarang Tetap Disuruh Bayar Makan & Laundry

Laki-laki 50 tahun itu menjadi PDP ketiga yang meninggal di Salatiga. Sebelumnya, dua PDP lain yang juga dirawat di RSP dr. Ario Wirawan Salatiga meninggal dunia Minggu (5/4/2020) dua pekan lalu.

PDP pertama yang meninggal adalah seorang laki-laki 56 tahun. Sedangkan, PDP kedua adalah laki-laki 53 tahun. Keduanya meninggal di hari yang sama.

Proses pemakaman kedua PDP tersebut dilakukan dengan protokol Covid-19. Pasalnya hasil tes swab yang menyatakan keduanya negatif Covid-19 baru keluar dua hari setelah mereka meninggal. Kedua pasien juga diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan yakni diabetes. Pada pasien pertama penyakit bawaan ditambah dengan jantung dan paru-paru.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.