Pemkab Grobogan Percepat 2 RSUD Baru
Pemkab Grobogan mempercepat operasional dua RSUD baru di Kecamatan Gubug dan Kecamatan Wirosari demi mengantisipasi virus corona atau covid-19.

Semarangpos.com, PURWODADI — Belum adanya pasien positif covid-19 tidak membuat Pemkab Grobogan kendur dalam penanganan virus corona. Pemkab bahkan mempercepat pengoperasian RSUD baru di Kecamatan Gubug dan Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk penanganan penyakit akibat virus corona.
Keputusan mempercepat pengoperasian dua rumah sakit baru, yakni RSUD Ki Ageng Selo di Kecamatan Wirosari dan RSUD Ki Ageng Getas Pendawa di Kecamatan Gubug, disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni seusai membuka Musrenbang Grobogan 2021. Musrenbang digelar di Gedung Riptaloka, kompleks setda setempat, Rabu (1/4/2020).
‘’Awalnya kedua rumah sakit itu [direncanakan] bisa beroperasi pada pertengahan 2020. Namun, karena mengingat kondisi saat ini, kami upayakan percepatan operasionalnya. Sarana prasarnanya kami sesuaikan dengan standar penanganan corona,” ujar Sri Sumarni kepada wartawan terkait dua RSUD baru Grobogan tersebut.
Pencuri Kudus Tetap Operasi di Musim Covid-19, Vespa Jadul Dijual Pretelan
Pemkab Grobogan mengalokasikan dana Rp50 miliar untuk menanggulangi penyebaran virus corona termasuk percepatan operasional dua rumah sakit baru tersebut. Alokasi itu didapatkan dari pengalihan kegiatan APBD 2020 dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Sampai Ruang Karantina
Alokasi itu juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di RSUD dan puskesmas. Di samping itu, pengadaan alat pelindung diri (APD), disinfektan, dan jika diperlukan penyiapan ruang karantina di beberapa tempat.
Begini Kisah Warga Banyumas Tolak Jenazah Pasien Covid-19
Kepala Bappeda Grobogan, Anang Armunanto, mengatakan sebagian alokasi anggaran itu difokuskan pada bidang kesehatan untuk mempercepat penanggulangan covid-19. Salah satunya adalah sarana prasarana yang sesuai standar penanganan covid-19.
Bupati mengatakan pihaknya tidak bisa membendung pemudik dari berbagai kota, termasuk daerah kategori zona merah. Oleh karena itu, pihaknya mengintruksikan kepada seluruh aparat desa dan kelurahan untuk melakukan pendataan dan meminta pemudik melakukan isolasi mandiri.
‘’Dibutuhkan kedisiplinan dan kesadaran bersama agar wabah ini berlalu, sehingga kita bisa kembali beraktivitas secara normal,” ujarnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.