Pemkab Kudus Akhirnya Batalkan Karantina Pemudik
Rencana karantina pemudik berstatus orang dalam pemantauan (ODP) akhirnya dibatalkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.
Semarangpos.com, KUDUS — Gelombang penolakan masyarakat sekitar lokasi karantina pemudik berstatus orang dalam pemantauan (ODP) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus beralih sikap. Rencana karantina pemudik itu akhirnya dibatalkan sementara.
Hingga Jumat (3/4/2020) malam saja, warga dari dua desa, yakni Desa Colo, Kecamatan Dawe dan Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu melakukan protes hingga memblokade akses masuk ke desa mereka. Mereka menolak fasilitas Pemkab Kudus di desa mereka dijadikan tempat karantina.
Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto mengatkan rencana karantina pemudik ODP akan dikaji lebih mendalam lagi. Untuk sementara waktu, para pemudik dipulangkan ke rumah masing-masing terlebih dahulu. “Untuk sementara kami pulangkan, kemarin sudah ada dua,” katanya, Sabtu (4/4/2020) sore.
Dosa Kalau Tak Kuburkan Jenazah Pasien Covid-19! Ini Hasil Penelitian MUI Jateng…
Pihaknya pun berharap para ODP bisa benar-benar melakukan karantina mandiri dengan sungguh-sungguh selama 14 hari di rumah. Karena hal tersebut benar-benar bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kudus.
“Kami minta dengan sangat mereka harus bisa mengkarantina diri sendiri dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, untuk pencegahan, Joko mengatakan akan memaksimalkan screening di semua perbatasan Kudus. Mereka yang datang akan didata dan dicek kesehatannya oleh tim medis. Sebelum benar-benar diperbolehkan untuk pulang ke rumah mereka.
Plin-Plan, Kudus Malah Karantina Pemudik ODP Covid-19 di Hotel
“Kami akan maksimalkan di sana untuk sementara ini sembari memikirkan proses karantinanya,” terangnya.
Seperti diketahui, warga Rusunawa Bakalan Krapyak Kaliwungu, Kudus melancarkan aksi protes terkait bakal dipakainya bangunan Rusunawa RTB-4 untuk karantina ODP. Mereka pun dengan tegas menolak Rusunawa TB-4 menjadi lokasi karantina dengan sejumlah pertimbangan.
Rumahkan Karyawan
Di antaranya adalah permasalahan psikis warga Rusunawa yang waswas jika berada dalam lingkup yang sama dengan para ODP yang dikarantina. Belum lagi dengan kebijakan salah satu pabrik yang akan merumahkan karyawannya yang tinggal di rusunawa.
Rasio Kematian Pasien Covid-19 Jateng Tertinggi Se-Jawa
Selain itu, warga Desa Colo, Kudus juga turut melancarkan aksi protes. Warga beramai-ramai memadati lokasi Graha Muria Colo yang rencananya akan menjadi tempat karantina bagi pemudik dengan status ODP, Jumat (2/4/2020) sore.
Koordinator aksi, Mochamad Rindho menegaskan penolakan dilakukan karena sejumlah alasan. Satu di antara yang terpenting adalah terkait pemulihan aktivitas ekonomi di Desa Colo.
Ia menambahkan jika selama ini masyarakat Desa Colo sudah terbebani dengan penutupan objek wisata. Hingga menyebabkan perekonomian yang berputar di sana lesu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.