Peneliti UKSW Salatiga Prediksikan Normal Pasca-Covid-19 Pertengahan Agustus

Tim peneliti UKSW Salatiga memprediksi keadaan di Indonesia akan kembali normal setelah pandemi Covid-19 pada pertengahan Agustus 2020.

Peneliti UKSW Salatiga Prediksikan Normal Pasca-Covid-19 Pertengahan Agustus Tim peneliti UKSW Salatiga memaparkan hasil penelitian yang menunjukkan prediksi keadaan akan kembali normal setelah pandemi Covid-19 pada pertengahan Agustus, Jumat (8/5/2020). (Semarangpos.com-UKSW Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Tim peneliti Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga memprediksi keadaan di Indonesia akan kembali normal setelah pandemi Covid-19 pada pertengahan Agustus 2020 mendatang.

Tim peneliti ini juga mengemukakan titik puncak jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia terjadi, akhir April lalu. Penelitian yang dilakukan tim UKSW Salatiga ini menggunakan model susceptibles exposed infectives removed (SEIR).

Ketua Tim Peneliti UKSW Salatiga, Suryasatriya Trihandaru, menyebutkan hasil perhitungan tim UKSW dengan menggunakan data pada 7 Mei 2020 lalu diprediksi jumlah pasien positif Covid-19 secara nasional akan mencapai 20.000 kasus.

Prediksi penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. (Semarangpos.com-UKSW)
Prediksi penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. (Semarangpos.com-UKSW)

Bea Cukai Jateng DIY Sebut Didi Kempot Aktif Kampanyekan Anti-Rokok Ilegal

Sementara itu, angka kematian sebanyak 1.600 kasus. Puncak persebarannya terjadi pada akhir April lalu. Dengan demikian, keadaan akan kembali normal pada pertengahan Agustus tahun ini.

“Data yang kami olah menunjukkan bahwa angka pertambahan kasus positif terus bertambah di Indonesia dan puncak laju terjadi pada 28 April lalu,” tutur Suryasatriya seperti dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Sabtu (9/5/2020) sore.

Setelah melalui puncak, jumlah kasus berkurang terus menerus hingga berakhir sekitar 21 Agustus 2020. Jika dihitung secara kumulatif, maka akan mencapai jumlah maksimum sekitar 20.000 kasus positif Covid-19.

Prediksi penurunan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. (Semarangpos.com-UKSW)
Prediksi penurunan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. (Semarangpos.com-UKSW)

Aslinya Pati, Nasi Gandul Pak Memet Jadi Ikon Kuliner Semarang

Selain prediksi secara umum, tim ini mencontohkan prediksi untuk beberapa daerah, salah satunya Jawa Tengah. Data menunjukkan, Jawa Tengah sempat dihantui angka orang dalam pengawasan (ODP) yang tinggi dan juga arus mudik yang besar.

“ODP Jateng jumlahnya dipengaruhi juga oleh kebijakan larangan mudik dari pemerintah. Prediksi yang baru, jumlah positif di provinsi ini mencapai 1.300 kasus dan puncaknya di akhir April juga. Berbekal hal inilah, kami tidak merekomendasikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jateng,” imbuh Suryasatriya yang juga pengajar Fakultas Sains dan Matematika UKSW itu.

Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Kendati begitu, peneliti UKSW merekomendasikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat seperti di Kota Semarang dan pasar pagi Salatiga bisa diterapkan di daerah lain.

Keren! UKM Batik di Tegal Tetap Berproduksi Walau Covid-19

Tim UKSW juga merangkum kasus Covid-19 di beberapa provinsi akan berakhir pada bulan Juni yaitu di Bali, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.

Sedangkan kasus Covid-19 di beberapa provinsi akan berakhir Juli, antara lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara. Pada bulan Mei ini, diprediksi Covid-19 akan selesai di Maluku.

Prediksi ini didasarkan pada tren data yang ada dan terkait kebijakan-kebijakan penanganan yang sudah dilakukan hingga hari ini. Namun jika terjadi hal-hal di luar kontrol, maka bisa saja hasilnya berubah.

Gadis Indigo Lihat Peri Baik Hati di Pohon Lawang Sewu

“Dari prediksi tersebut kita harus optimistis karena jumlah yang sembuh dan dalam perawatan akan terus berubah. Dalam grafik penelitian kita, pasien Covid-19 yang dirawat jumlahnya jauh lebih besar dari yang sembuh. Itu berarti Indonesia masih sangat memerlukan tambahan sarana dan prasarana medis, termasuk dokter,”imbuh Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara, yang juga tergabung dalam tim penelitian ini.

Dengan hasil prediksi ini, tim peneliti UKSW mengungkapkan bahwa pemerintah cukup sukses dalam menanggulangi pandemi ini. “Semua daerah tampak cukup baik dalam mengatur warganya untuk menjaga pembatasan fisik, memakai masker, dan mencuci tangan,” imbuh Neil.

Walaupun diprediksi keadaan akan kembali normal pada pertengahan Agustus,  masa recovery akan jauh lebih panjang. Di masa itu, masyarakat harus berhati-hati agar tidak terjadi gelombang Covid-19 berikutnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.