Percepat Penanganan Covid-19, Jateng Targetkan 1.000 Tes PCR Per Hari

Pemprov Jateng menargetkan tes PCR di Jateng mampu menjangkau 1.000 spesimen setiap harinya guna mempercepat penanganan Covid-19.

Percepat Penanganan Covid-19, Jateng Targetkan 1.000 Tes PCR Per Hari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau laboratorium PCR di B2P2VRP Salatiga, Jateng, beberapa waktu lalu. (Dok. Semarangpos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan tes PCR mampu menjangkau 1.000 spesiemen setiap harinya. Tujuannya, tak lain agar penanganan kasus virus corona atau Covid-19 di Jateng bisa lebih dipercepat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat mengumpulkan seluruh pengelola laboratorium tes PCR di Jateng dan Yogyakarta di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Minggu (3/5/2020).

Total ada enam laboratorium tes PCR yang selama ini memeriksa sampel pasien di Jateng. Enam laboratorium itu yakni BBTKL Yogyakarta, Laboratorium Litbang Vektor Salatiga, RSUP Kariadi Semarang, RSUD Moewardi, RSND Undip, RSUD Wongsonegoro, dan RS UNS Solo.

Dari laporan pengurus laboratorium itu diketahui jika pemeriksaan tes PCR masih terkendala beberapa hal. Kekurangan itu baik dari faktor sumber daya manusia (SDM) maupun modernisasi peralatan.

“Makanya kami inventarisasi semuanya. Untuk modernisasi alat, segera kami belikan. Untuk penambahan SDM, itu hanya beberapa titik saja,” ujar Ganjar, Minggu.

Saat ini, lanjut Ganjar, kapasitas tes PCR di Jateng hanya mampu menjangkau 600 spesimen per hari. Ia pun berharap jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 1.000 spesimen per hari.

Hal itu menyusul tren kasus Covid-19 di Jateng yang terus meningkat. Hingga saat ini total sudah 798 kasus positif Covid-19 yang ditemukan di Jateng, di mana 144 orang dinyatakan sembuh, dan 74 orang meninggal dunia. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 29.831 dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 950 orang.

PDP meninggal

Ganjar menilai kecepatan tes PCR sangat penting dalam manajemen penanganan Covid-19. Terlebih, selama ini banyak pasien yang dirawat lama hanya karena menunggu hasil tesnya keluar.

“Saat keluar ternyata negatif. Atau ada pasien [PDP] yang sampai meninggal hasil tesnya belum keluar. Kami tidak mau it uterus terjadi, makanya harus dipercepat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Balai Litbang Vektor Salatiga, Joko Waluyo, mengatakan untuk mempercepat proses hasil pemeriksaan pihaknya membutuhkan tambahan mesin ekstraksi otomatis.

Sampai saat ini, pihaknya melakukan ekstraksi secara manual dan sudah melakukan pemeriksaan 6.000 sampel. Proses pemeriksaan di laboratorium Salatiga, lanjut Joko juga sudah dipercepat dari 40 sampel per hari menjadi 150 sampel per hari.

“Sebenarnya kami bisa meningkatkan dua kali lipat, asalkan ada penambahan alat ekstraksi otomatis. Selama ini, proses ekstraksi kami lakukan manual dan itu memakan waktu cukup lama dan kapasitas mesinya juga sedikit,” ucapnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.