PJJ Banyak Kendala, Dinas Pendidikan Jateng Beri Pelatihan 4.000 Guru

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng terus melakukan berbagai upaya agar pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 berjalan efektif.

PJJ Banyak Kendala, Dinas Pendidikan Jateng Beri Pelatihan 4.000 Guru Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum. (Dok. Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah atau Disdikbud Jateng terus membuat inovasi terkait permasalahan yang ada saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19.

Salah satu inovasi itu yakni dengan memberikan pelatihan guna meningkatkan kreativitas para guru dalam memberikan PJJ kepada siswa.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Disdikbud Jateng, Padmaningrum, mengatakan selama ini banyak menerima keluhan terkait daya kreativitas guru saat PJJ. Oleh karenanya, pihaknya pun melakuk berbagai upaya guna mengatasi permasalahan itu.

Dinas Pendidikan Jateng Bakal Uji Coba Buka Sekolah di 3 Daerah Ini

“Salah satunya dengan melakukan peningkatan kapasitas terhadap 4.000 lebih guru SMA dan SMK di Jateng terkait PJJ. Pelatihan kita lakukan dengan menggunakan metode Dolmen [Diklat online dan mentoring] yang di-support Microsoft,” jelas perempuan yang karib disapa Padma itu.

Selain itu, para tenaga pendidik juga diwajibkan membuat inovasi metode PJJ dalam kondisi tanpa Internet. Salah satunya dengan menjadikan televisi maupun bahan ajar lain di sekitar anak-anak sebagai materi pembelajaran.

“Target capaian kurikulum juga akan kami kurangi jauh dalam metode PJJ ini. Karena itu, yang kami tekankan saat ini adalah konsep belajar menyenangkan,” imbuhnya.

Strategi Jitu Janda Purbalingga Gagalkan Pemerkosaan

Konsultan Pendidikan Inklusif dan Penanganan Anak Tidak Sekolah Unicef; Supriono Subakir, menilai metode PJJ yang baik yakni yang tidak membuat anak-anak bosan.

Hal itu dikarenakan karena rata-rata anak hanya mampu menjalani PJJ selama 3-4 jam setiap harinya.

” Oleh sebab itu bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan? Itu yang diperlukan. Orang tua di rumah sekarang baru sadar bagaimana sulitnya mengajar satu anak di rumah. Mereka baru sadar betapa beratnya tugas guru yang mengajar lebih dari 30 anak dalam satu kelas,” kata Supriono.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.