PMI Wonosobo Krisis Darah, Pandemi Covid-19 Pemicunya?

Stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo kian menipis sejalan semakin parahnya pandemi Covid-19 di wilayah setempat.

PMI Wonosobo Krisis Darah, Pandemi Covid-19 Pemicunya? Ilustrasi kantong darah. (solopos.com)

Semarangpos.com, WONOSOBO – Stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo kian menipis. Adakah kondisi itu dipicu pandemi Covid-19 yang semakin parah?

Pandemi Covid-19 telah memengaruhi berbagai bidang kehidupan, utamanya bidang kesehatan. Selama pandemi virus corona jenis baru itu, semua orang dianjurkan menjauhi kerumunan.

Mungkin hal inilah yang menyebabkan berkurangnya antusiasme donor darah yang akan menyumbangkan darah mereka ke Unit Trasfusi Darah PMI Wonosobo.

Begini Awal Mula Batik Buketan Nan Cantik dari Pekalongan

Sebelum adanya pandemi Covid-19, rata-rata persediaan darah di Kabupaten Wonosobo mencapai 700 kantong/bulan. Namun, angka ini mengalami penurunan yang drastis selama masa pandemi.

Sejak bulan Mei 2020, persediaan darah PMI hanya berada pada kisaran 300 hingga 400 kantong setiap bulannya. “Mulai turun drastis pada Mei lalu, di mana produk darah PMI hanya mencapai 366 kantong, dari sebelumnya minimal 600 kantong setiap bulannya,” jelas Umi, salah seorang petugas administrasi PMI Wonosobo dalam Instagram @diskominfo_wsb, Minggu (23/8/2020).

Resah Jadi Donor

Umi mengungkapkan bahwa PMI Kabupaten Wonosobo telah berupaya menyosialisasikan kondisi ini kepada warga yang rutin menyumbangkan darah. Hanya saja, kebanyakan dari mereka mengaku resah jika harus menjadi donor darah di masa pandemi Covid-19.

Diungkapkan bahwa hingga Jumat (21/8/2020), stok darah di PMI Kabupaten Wonosobo hanya tersisa 11 kantong. Dengan perincian enam kantong darah golongan A, satu kantong darah golongan B, tiga kantong darah golongan O, dan satu kantong darah golongan AB.

Nama Pati Terinspirasi dari Pati Aren di Minuman Dawet?

Kekhawatiran donor darah di Wonosobo bukanlah tanpa alasan, sebab kasus positif Covid-19 di wilayah ini juga terus meningkat. Tercatat hingga Sabtu (22/8/2020), sebanyak 17 hasil uji swab terkonfirmasi positif, sehingga akumulasi Covid-19 di Kabupaten Wonosobo mencapai 183 kasus.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, meminta agar masyarakat bersedia menyikapi situasi ini dengan serius. Dirinya mengimbau masyarakat senantiasa waspada dan patuh dalam menaati protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19.

Andang mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah kabupaten telah berupaya mengedukasi masyarakat secara masif. Edukasi ini dilakukan dengan menggunakan berbagai media, termasuk melalui siaran keliling ke 15 wilayah di Wonosobo. Dirinya meminta agar perangkat daerah mampu bersinergi secara aktif guna mencegah perluasan penyebaran Covid-19.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

https://www.instagram.com/p/CENqDIRlogB/

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.