Polda Jawa Tengah Petakan Wilayah Rawan Konflik dalam Pilkada 2020
Polda Jateng mulai memetakan kabupaten dan kota yang memiliki potensi rawan konflik selama berlangsungnya Pilkada serentak.
Semarangpos.com, PURWODADI – Kepolisian Daerah Jawa Tengah atau Polda Jateng mulai memetakan kabupaten dan kota yang memiliki potensi rawan konflik selama berlangsungnya Pilkada serentak.
Di Jawa Tengah ada 21 kabupaten/kota yang menggelar pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2020.
“Tahapan pemilihan kepala daerah [Pilkada] jalan terus. Saat ini kepolisian tengah menyusun pola pengamanan pelaksanaan pilkada,” jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iskandar Fitriana Sutisna didampingi Kapolres Grobogan AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho, kepada wartawan saat bakti sosial, Selasa (9/6/2020).
Kasus Covid-19 Naik, Kudus Belum Bisa Terapkan Kenormalan Baru
Bakti sosial dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara tersebut dilaksanakan dengan membagikan paket sembako. Paket bantuan itu diberikan kepada pekerja kebersihan di depan Mapolres Grobogan. Serta sejumlah tukang becak yang biasa mangkal di sekitar Polres Grobogan.
Dikatakan Iskandar, Polda telah menyusun pola pengamanan Pilkada 2020 masing-masing polres. Selain itu sudah mulai memetakan lokasi rawan konflik. Masing-masing daerah tentu ada titik rawannya.
Melihat Lokasi
“Masing-masing polres yang di wilayahnya akan menyelenggarakan Pilkada 9 Desember 2020 saat ini sudah mulai memetakan di mana saja titik rawannya. Masing-masing polres melalui intelijennya bekerja sama dengan koramil setempat melakukan pemetaan,” ujar Kabid Humas Polda Jateng.
Seorang Positif Corona, 30 Warga Prambanan Klaten Jalani Rapid Test
Jadi tujuan pemetaan tersebut, lanjut Iskandar, adalah untuk melihat lokasi mana yang aman dan lokasi yang rawan. Tujuannya untuk pola pengamanan selama pilkada mendatang.
“Polda Jateng nantinya menghimpun secara keseluruhan data-data dari Polres yang wilayahnya menyelenggarakan Pilkada 2020. Nanti kalau sudah semua, akan kami rilis ya,” kata Iskandar.
Namun yang jelas, tambah dia, Polda Jateng dan jajaran polres di bawahnya yang daerahnya menggelar pilkada pada Desember 2020 sudah mempersiapkan antisipasi. Terutama jika ada konflik sebelum, selama, dan sesudah pilkada.
Di Zona Merah Covid-19, Warga Kartasura Sukoharjo Ndableg Tak Kenakan Masker
“Antisipasi terjadinya konflik akibat pilkada sudah pasti dilakukan masing-masing polres. Apalagi di tengah pandemi [Covid-19] sekarang ini,” ujar Iskandar.
Sebagaimana diketahui di Provinsi Jawa Tengah ada 21 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada pada 9 Desember 2020.
Baca Juga
- Terbukti Tak Netral di Pilkada 2020, 110 ASN Jateng Kena Sanksi
- Hanya Pelantikan Kepala Daerah Semarang Raya yang Digelar Langsung, Lainnya Online
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Digelar Virtual 25 Februari
- Belum Ada Surat Mendagri, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Jateng Berpotensi Molor
- Terima Santunan dari KPU Grobogan, Ibu Anggota KPPS Menangis
- 3 Kabupaten di Jateng Belum Tetapkan Calon Terpilih Pilkada 2020, 2 Di Antaranya Masih Sengketa di MK
- Pilkada 2020 di Jateng, 114 ASN Langgar Aturan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.