Sepekan PPKM Darurat, Mobilitas Warga Jateng Belum Capai Target

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyebut tingkat mobilitas warganya baru mengalami penurunan sekitar 18% selama penerapan PPKM Darurat.

Sepekan PPKM Darurat, Mobilitas Warga Jateng Belum Capai Target Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) inspeksi ke Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan menemukan kerumunan calon penumpang. (Antara-Humas Pemprov Jawa Tengah)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Tengah (Jateng) sudah berlangsung hampir sepekan. Kendati demikian, tingkat mobilitas warga Jateng masih belum memenuhi target yang dicanangkan pemerintah pusat.

PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3Juli bertujuan untuk membatasi aktivitas atau mobilitas warga sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Pemerintah pun menargetkan selama PPKM Darurat tingkat mobilitas warga di tiap daerah di Jawa Bali, termasuk Jateng turun 30℅.

Namun hingga hampir sepekan kebijakan itu berjalan, Jumat (9/7/2021) tingkat mobilitas warga Jateng masih tergolong tinggi.

Baca jugaSemarang Kaji Pembagian Daging Kurban Dalam Kemasan Kaleng saat Iduladha

“Kemarin sore kita mengevaluasi secara nasional, disiplinnya masih perlu ditingkatkan. Pergerakan manusianya masih cukup tinggi,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di kantornya, Jumat siang.

Ganjar mengatakan, data pusat menunjukkan data mobilitas di Jawa Tengah saat ini baru turun sekitar 18℅, atau setengah dari target 30℅ yang ditetapkan pemerintah pusat. Oleh karenanya, ia pun menilai perlu meningkatkan pengetatan di daerah.

“Tapi rasa-rasanya kalau kita akan melakukan itu di tengah jalan kok tidak mudah ya, pasti akan terjadi friksi-friksi,” ucap Ganjar.

Ganjar pun mengaku sudah  menginstruksikan Pj. Sekda Provinsi Jateng, Prasetyo Aribowo, untuk berkomunikasi dengan para Sekda se-Jateng agar menggandeng tokoh-tokoh di level terkecil.

“Ajak yuk Kades, RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kegiatannya dibatasi pada lingkungan yang kecil saja di pemerintahannya. Pemerintahan mana yang paling kecil? Ya desa. Maka kontrol di level desa itu, kalau bisa dikuncinya di situ sehingga tidak terlalu banyak yang bergerak,” katanya.

Perusahaan

Di sisi lain, Ganjar juga telah menginstruksikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Disnakertrans untuk mensosialisasikan kembali pada pelaku industri besar maupun perusahaan untuk mengelola dengan baik usahanya.

“Saya tadi pagi ke KIW, komunikasi dengan dirutnya, untuk menyampaikan kepada pengusaha agar bisa mengontrol di sana. Sehingga kurangi pergerakan, sekali lagi kurangi pergerakan,” tegas Ganjar.

Baca juga: Jauh dari Target, Mobilitas Warga Kudus Baru Turun 12 Persen selama PPKM Darurat

Namun demikian, Ganjar mengatakan pihaknya tetap mendukung instruksi dari Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan kepada TNI Polri yang memimpin terkait pengamanan pergerakan ini.

“Itu evaluasi yang hari ini kita lakukan dan kemarin perintah pak Menko Marinvest Kepolisian mengambil take a lead untuk mengatur jalannya traffic yang ada ini manusia. TNI akan membantu dan tentu saja dari Satpol PP kita pasti akan membantu,” tandasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.