Tanam Mangrove 30 Hektare, Pria asal Kendal Diganjar Kalpataru
Wasito, pria asal Kendal, Jawa Tengah (Jateng) diganjar penghargaan Kalpataru 2020 karena berjasa melestarikan kawasan pantai dengan menanam mangrove.
Semarangpos.com, KENDAL — Seorang pria asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng) menerima penghargaan Kalpataru 2020 dari pemerintah Indonesia.
Pria bernama Wasito, 47, warga Desa Kartikajaya RT 004/RW 002, Kecamatan Patebon itu menerima penghargaan di bidang pelestarian lingkungan karena jasanya yang telah menanam pohon mangrove atau bakau di pesisir laut Kabupaten Kendal seluas 30 hektare.
Wasito mengaku bangga usahanya melestarikan lingkungan di pesisir pantai itu mendapat apresiasi dari pemerintah. Terlebih penghargaan Kalpataru itu diberikan secara langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Natal, 414 Napi di Jateng Peroleh Remisi
“Menjadi sebuah kebanggaan karena penghargaan diberikan secara langsung Menteri LHK,” ujar Wasito dikutip dari laman Internet resmi Pemkab Kendal, Sabtu (26/12/2020).
Wasito juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta membantunya dalam melakukan konservasi alam di sekitar pesisir pantai.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kendal, para komunitas, organisasi penggiat lingkungan, dan teman-teman dari Imaken [Ikatan Mahasiswa Kendal] yang selalu mendukung dan membantu konservasi,” imbuhnya.
Dengan penghargaan Kalpataru itu, Wasito yang juga berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Kendal itu mengaku tambah semangat dalam melestarikan lingkungan hidup.
“Penghargaan ini bukanlah sebuah akhir dari perjuangan. Penghargaan ini malah menjadikan saya lebih bersemangat melestarikan lingkungan,” tuturnya.
Miris! Hampir Sejuta Orang di Jateng Alami Pelanggaran HAM di 2020
Wasito berharap, ke depan Pemkab Kendal bersama-sama dengan sukarelawan penggiat lingkungan hidup akan terus bersinergi dalam menjaga kelestarian alam.
Tanaman bakau atau mangrove selama ini memang dikenal ampuh dalam mencegah abrasi dan erosi di kawasan pantai. Selain itu, hutan bakau juga menjadi tempat hidup biota laut dan satwa penjaga ekosistem pantai.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Pakai Baju Adat & Masker, Gubernur Ganjar Dicuekin Mendagri Tito Karnavian
- Ganjar: Masih Ada 10 Perusahaan Buang Limbah di Bengawan Solo
- Gubernur Jateng Perintahkan Kendal Segera Terapkan PPKM
- Gunakan Mitos, Desa di Magelang Sukses Konservasi Lingkungan
- Beraksi dalam Kondisi Mabuk, Komplotan Begal Geng Eker Diciduk Polisi Kendal
- DLH Temanggung Ambil Sampel Air Sungai Elo, Begini Temuannya…
- Limbah Pabrik Tekstil Cemari Sungai Elo Temanggung, Warga Mengeluh Gatal-Gatal
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.