Terkuak, Ini Penyebab Dua Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Tegal Dihajar Massa
Dua petugas pemakaman jenazah Covid-19 dari RSUD Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, menjadi korban penganiayaan warga hingga babak belur.

Semarangpos.com, SLAWI — Dua orang tenaga kesehatan RSUD dr. Soeselo di Slawi, Kabupaten Tegal, babak belur dihajar warga saat menjalankan proses pemakaman jenazah suspect Covid-19.
Peristiwa itu terjadi di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9/2020) siang.
Dikutip dari Suara.com, insiden itu bermula ketika peti jenazah sedang diturunkan ke liang lahat menggunakan tali tambang. Saat itu salah satu tali tambang yang dipegang terlepas sehingga peti jenazah menjadi miring.
Duh, Peti Jenazah Pasien Covid-19 di Cilacap Dibongkar Keluarga
Seorang perwakilan keluarga yang juga ikut memegang tali kemudian meloncat turun ke liang lahat. Sementara petugas yang memegang tali pelan-pelan melepaskan tali untuk menurunkan peti jenazah.
Di tengah proses penurunan jenazah, perwakilan keluarga yang turun ke liang lahat merusak peti jenazah dan melemparkannya ke atas liang lahat sembari berteriak bahwa peti jenazah dibanting seperti pemakaman binatang.
Seketika itu warga yang awalnya menyaksikan pemakaman dari kejauhan langsung mendekat ke liang lahat dan ramai-ramai menyerang petugas pemakaman dari RSUD dr Soeselo dan sukarelawan PMI.
Direktur RSUD dr Soeselo, Guntur M. Taqwin, mengatakan insiden lepasnya tali tambang tersebut menimbulkan kesalahpahaman sehingga warga menyerang petugas pemakaman.
“Petugas kami dikejar-kejar sampai dipukul di bagian kepala, dan juga kena lemparan batu. Karena situasi tidak kondusif, mereka berupaya menyelamatkan diri,” kata Guntur, Rabu (23/9/2020).
Trauma di kepala
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Guntur melanjutkan, dua petugas pemulasaran jenazah tersebut sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bumijawa karena mengalami luka-luka.
”Kemudian dirujuk ke RSUD dr Soeselo untuk dirawat dan diobservasi karena itu ada trauma di kepala. Namanya trauma kepala harus hati-hati, diobservasi dulu. Sekarang masih dirawat tapi kondisinya sudah membaik,” jelas Guntur.
Guntur menegaskan tidak ada kesengajaan ketika tali tambang terlepas yang memicu tindakan anarkistis massa.
“Tidak ada unsur dari tenaga medis kami untuk merendahkan. Itu ketidaksengajaan terlepas karena lokasi tempat pemakaman berada di perbukitan,” ucapnya.
Pemakaman Jenazah Reaktif Covid-19 di Tegal Ricuh, 2 Petugas Babak Belur Dihajar Warga
Keributan itu terjadi saat proses pemakaman jenazah pasien suspect Covid-19 di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, bernama Hamam, 15.
Sebelum meninggal korban sempat menjalani rapid test dengan hasil reaktif. Sementara, hasil tes PCR dengan metode swab pasien belum keluar.
Akibat keributan itu, dua petugas pemakaman yang berasal dari RSUD dr Soeselo mengalami luka-luka. Kedua petugas itu yakni Ida Wahyu, 41, dan Waras, 38.
Selain menyerang petugas, warga juga sempat merusak mobil Tim Reaksi Cepat (TRC) Kecamatan Bumijawa yang berada di lokasi pemakaman.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Belasan Jenazah Covid-19 Dimakamkan per Hari di Pati
- Tegal Zona Merah Covid-19, Tempat Tidur Isolasi & ICU Aman
- Polisi Tetapkan 4 Tersangka Perusakan dan Pengambilan Jenazah Covid-19 di RSUD Brebes
- Rusak Kaca Rumah Sakit, 14 Orang di Brebes Ambil Jenazah Pasien Covid-19
- Gelar Dangdutan, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Negatif Covid-19
- Berkas Kasus Dangdutan di Tegal Dilimpahkan ke Kejati Jateng
- Selidiki Acara Dangdutan di Tegal, Polda Jateng Libatkan 3 Pakar
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.