Bantuan Sembako Di Sragen Jadi Dilema, Ketua RT Perlu Siap Mental Diomeli Warga

Warga yang tidak mendapatkan bantuan sembako dari Pemkab Sragen marah. Kemarahan warga tersebut diarahkan kepada ketua rukun tetangga (RT). Untuk itu para Ketua RT diminta siap mental bila disemprot omelan warga.

Bantuan Sembako Di Sragen Jadi Dilema, Ketua RT Perlu Siap Mental Diomeli Warga Ilustrasi sembako. (freepik)

Semarangpos.com, SRAGEN – Warga yang tidak mendapatkan bantuan sembako dari Pemkab Sragen marah. Kemarahan warga tersebut diarahkan kepada ketua rukun tetangga (RT).

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Ngadiman. Dia mengatakan desanya mendapatkan total 200 paket sembako dari Pemkab Sragen untuk dibagikan kepada warga, Minggu (26/4/2020) lalu.

Sesuai ketentuan, paket sembako itu dibagikan kepada warga berdasarkan nama dan alamat. Sebelumnya, para perangkat desa dan ketua RT sudah membagikan kupon atau girik bantuan sembako dari Pemkab Sragen itu kepada calon penerima.

5 Pasien Positif Virus Corona di Magelang dari Klaster Ijtima Gowa

Menurut dia, ada sejumlah kendala dalam pembagian bantuan sembako di Sragen. Salah satunya yakni banyak warga yang sudah tercatat sebagai penerima bantuan PKH maupun BPNT.

“Dari sekitar 200 nama penerima sembako itu, sekitar 160 di antaranya sudah tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Terus terang kami tidak bisa mengalihkan kepada warga lain yang juga terdampak Covid-19. Kalau dialihkan, tapi yang bersangkutan ternyata tidak bersedia, nanti urusannya bisa panjang sampai ke penuntutan hukum. Ini tentu jadi dilema bagi kami yang berhadapan langsung dengan warga,” ucap Ngadiman.

Tak Mencukupi

Diungkapkan Ngadiman, selain pegawai negeri sipil (PNS), hampir semua warga terdampak Covid-19. Jumlah mereka jauh di atas 200 orang. Mereka adalah pedagang pasar, buruh pasar, buruh bangunan, buruh tani dan lain-lain.

Mbak Tutut Bantah Ibu Tien Meninggal Karena Tertembak

“Saat mereka tidak mendapat bantuan sembako itu, mereka meluapkan kemarahan kepada Ketua RT, perangkat desa, hingga kepala desa di Sragen,” ujar Ngadiman.

“Kalau didata ulang, banyak sekali yang terdampak Covid-19. Mereka marah karena tidak dapat sembako. Kalau ngomong sak kepenake dhewe [seenaknya sendiri]. Tidak enak didengar. Kasihan ketua RT dan perangkat desa yang jadi sasaran kemarahan warga,” papar Ngadiman.

Kepala Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, Jumbadi, mengatakan paket sembako baru dibagikan pada Kamis (30/4/2020). Di Desa Krikilan, terdapat 407 warga penerima bantuan paket sembako itu.

Pedagang Dituduh Langgar Protokol Kesehatan, Blok Pasar Kliwon Kudus Terancam Ditutup

Namun, Jumbadi mengatakan jumlah warga terdampak Covid-19 jauh lebih dari 407 orang. Ia pun menyadari potensi konflik mengingat masih banyak warga yang tidak mendapat bantuan sembako itu.

“Saya sudah mengumpulkan ketua RT dan perangkat desa. Saya minta mereka untuk menyiapkan mental seandainya ada warga yang protes karena tidak mendapat bantuan sembako. Mereka harus siap-siap dapat lemparan kata-kata yang tidak enak didengar,” ucap Jumbadi.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.