Bos Ternak Semut Rangrang Sragen Dicokok Polda Jateng, Adiknya Meninggal…

Bos CV Mitra Sukses Bersama (MBS), perusahaan yang bergerak dalam bisnis ternak semut rangrang di Sragen, Sugiyono, diciduk penyidik Polda Jateng.

Bos Ternak Semut Rangrang Sragen Dicokok Polda Jateng, Adiknya Meninggal… Foto yang menunjukkan Sugiyono mengenakan baju tahanan beredar luas di grup Whatsapp warga Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, belum lama ini. (Semarangpos.com-Istimewa)

Semarangpos.com, SRAGEN — Bos CV Mitra Sukses Bersama (MBS), Sugiyono, diciduk penyidik Polda Jawa Tengah. MBS adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis ternak semut rangrang yang berkedudukan di Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jateng.

Informasi yang dihimpun Solopos.com–induk media Semarangpos.com, Senin (10/8/2020), warga Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jateng itu ditangkap polisi Senin (3/8/2020). Foto terkait penangkapan mantan Sekretaris Desa Taraman dan PNS di lingkungan Pemkab Sragen itu sudah beredar luas di grup Whatsapp warga setempat.

Dalam foto itu, tampak bos usaha ternak semut rangrang di Sidoharjo, Sragen, itu mengenakan baju tahanan nomor 56 warna biru. Sugiyono mengenakan masker warna putih diapit dua pria, yang satu berseragam polisi dan seorang berkemeja putih dan bercelana jin yang diduga seorang penyidik.

Unik, Kampung di Bantul Ini Wajibkan Warga Tanam Pohon Anggur

Dari latar belakangnya, foto tersebut tampak diambil di Kantor Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Jateng. Terungkap pula bahwa pada Minggu (2/8/2020), Sugiyono sempat memimpin serah terima pengantin di Kerjo, Karanganyar.

“Pak Sugiyono sempat memimpin serah terima pengantin di Kerjo Karanganyar pada Minggu. Sehari setelahnya, Senin, dia dijemput polisi dari Polda Jateng. Setelah itu, beredar foto yang menunjukkan Pak Sugiyono mengenakan baju tahanan itu,” papar Mulyono, 50, tetangga dari Sugiyono saat ditemui Solopos.com di Dukuh Kroyo.

Adik Meninggal

Tepat sehari setelah bos usaha ternak semut rangrang di Sidoharjo, Sragen, itu ditangkap, Selasa (4/8/2020) malam, adik kandungnya, Suwono, meninggal dunia. Suwono, selama ini dikenal sebagai koordinator bisnis ternak semut rangrang itu

Cinta Antara Pembantu dan Putri Adipati Jadi Asal-Usul Baturraden

“Pada Jumat [7/8/2020], saya melihat dia sempat pulang ke rumah. Namun, pada Sabtu [8/8/2020] malam, ada dua mobil yang datang ke rumahnya. Mobil itu kemudian pergi, diikuti mobil milik dia [Sugiyono]. Setelah itu, saya belum melihat dia lagi,” ujar Mulyono.

Wagiman, 54, salah satu mitra bisnis ternak rangrang mengaku sudah mengeluarkan uang Rp60 juta untuk membeli 40 paket ternak rangrang pada April 2019 lalu. Pada awalnya, dia enggan bergabung dalam bisnis ternak rangrang itu.

Akan tetapi, pendiriannya goyah karena mendapat iming-iming untung besar dari para mitra yang bergabung lebih dulu dengan bos usaha ternak rangrang di Sidoharjo, Sragen, itu. Namun, baru dua bulan jalan, usaha ternak rangrang itu akhirnya kolaps pada Juni 2019.

Ini Dia Nasi Liwet Nan Legendaris di Simpang Lima Semarang…

“Sedianya jadwal panen saya itu bulan 10 [Oktober], tapi baru dua bulan jalan gudangnya sudah tutup. Sampai sekarang, saya belum mendapatkan uang saya kembali sepeser pun,” terang Wagiman.

Janji Pelunasan

Wagiman mengaku sudah sering meminta uangnya tersebut kepada Suwono. Akan tetapi, ia hanya diberi janji pelunasan uang yang tak kunjung direalisasikan.

Hingga Suwono meninggal dunia, Wagiman belum menerima uangnya kembali. “Sekarang Pak Sugiyono malah terjerat hukum. Kami belum dapat kabar kapan uang saya kembali,” keluhnya.

Mencicipi Masakan Ndeso di Warung Mbah Kebo Kulon Progo

Wagiman menjelaskan Dukuh Kroyo dihuni sekitar 170 keluarga. Sekitar 60% atau sekitar 100 orang di antara mereka bergabung menjadi mitra bisnis ternak rangrang di Sidoharjo, Sragen dengan Sugiyono sebagai bos itu sejak 2014.

Terdapat dua warga yang telah mengeluarkan uang masing-masing Rp850 juta dan Rp825 juta dengan harapan bisa mendapat untung besar. “Jika ditotal, uang dari mitra dari dukuh ini itu terkumpul Rp10 miliar. Itu belum dari mitra di luar desa dan luar kota,” beber Wagiman.

Sementara itu, saat Solopos.com bertamu ke rumah Sugiyono, tidak ada orang yang bisa dijumpai di sana. Ketukan pintu dan ucapan salam tidak mendapat jawaban dari dalam rumah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.