Bukan Zona Merah, BOR Rumah Sakit di Solo Capai 90% Lebih

Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR pasien Covid-19 di rumah sakit di Solo mulai menipis, meskipun bukan termasuk daerah berstatus zona merah.

Bukan Zona Merah, BOR Rumah Sakit di Solo Capai 90% Lebih Ilustrasi virus corona atau Covid-19. (Dok. Solopos/Freepik.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Kota Solo memang tidak termasuk dalam 13 daerah yang masuk zona merah atau tingkat persebaran Covid-19 tinggi di Jawa Tengah (Jateng).

Kendati demikian, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi maupun ICU untuk pasien Covid-19 di Kota Solo semakin menipis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menyebut ada sejumlah daerah di Jateng yang tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di atas 90%, atau nyaris terisi penuh.

Baca juga: Lonjakan Covid-19, Rumah Sakit Jiwa di Semarang Siapkan 115 Bed Isolasi

“Yang BOR-nya di atas 90% antara lain Demak, Grobogan, Kota Semarang, Kota Solo, Pati, Rembang, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga,” ujar Yulianto saat dijumpai Semarangpos.com di ruang kerjanya.

Yulianto mengaku Solo memang tidak termasuk dalam 13 daerah yang masuk zona merah Covid-19. Ke-13 daerah yang saat ini berstatus zona merah Covid-19 yakni Kudus, Demak, Pati, Grobogan, Jepara, Blora, Pekalongan, Kabupaten Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri, dan Kota Semarang.

Meski demikian, keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di Solo sudah hampir penuh. Hal ini dikarenakan Solo mendapat rujukan pasien Covid-19 dari beberapa daerah, termasuk dari Kudus.

“Solo itu memang tidak zona merah, tapi menerima rujukan dari beberapa daerah. Dari Kudus dirujuk ke Solo, Sragen dan Wonogiri masuk juga. Jadi penuh,” ujar Yulianto.

BOR di Jateng

Sementara itu, untuk tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jateng, Yulianto mengaku juga sudah nyaris terisi penuh. Dari 10.065 tempat tidur isolasi yang disediakan, bahkan sudah terisi sekitar 8.568 tempat tidur atau sekitar 85%. Sedangkan untuk tempat tidur ICU yang disediakan sekitar 1.237, sudah terisi sekitar 72,3%.

“Jadi bisa dikatakan memang semakin menipis. Lonjakan kasusnya juga naik tajam. Waktu Lebaran kemarin [13 Mei 2021] hanya 6.500-an kasus aktif, sekarang 18.000 [naik 300%],” ujar Yulianto.

Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sudah memerintahkan seluruh kepala daerah di Jateng untuk terus meningkatkan kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, PTM di Jateng Berpotensi Batal

“Penambahan tempat tidur sudah berjalan. Dalam rapat dengan Kemenkes tadi juga disebutkan bahwa penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi mencapai 40% atau sekitar 3000-an tempat tidur. Itu yang harus ditambahkan,” ujarnya.

Ganjar juga meminta pemerintah daerah (pemda) untuk proaktif berkomunikasi dengan pemerintah provinsi (pemprov). Terutama terkait kendala dalam melakukan penambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit, baik untuk isolasi maupun ICU.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.