Duh, 2.000 Angkutan di Semarang Mangkrak Akibat Covid-19
Ribuan unit angkutan umum di Semarang mangkrak atau tak beroperasi sejak masa pandemi virus corona atau Covid-19 berlangsung.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sekitar 2.000 angkutan umum di Kota Semarang berhenti beroperasi akibat dampak pandemi virus corona atau Covid-19. Hal itu disampaikan Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Semarang, Bambang Pranoto, Jumat (1/5/2020).
Bambang menyebut pandemi Covid-19 turut memberikan dampak pada sektor bisnis transportasi. Terbukti, banyak mobil angkutan umum di Semarang yang memilih untuk tidak beroperasi karena sulitnya mendapatkan penumpang.
“Dampaknya luar biasa, untuk angkutan umum yang ada di Semarang sekitar 2.500-an, yang beroperasi di jalan enggak sampai 500 unit,” tutur Bambang saat dihubungi wartawan.
PKM Diberlakukan di Semarang, Gubernur Jateng Kena Komplain
Bambang menyebutkan imbas pandemi virus corona paling terasa pada angkutan bus pariwisata. Sejak 16 Maret, hampir seluruh bus pariwisata mangkrak lantaran sejumlah objek wisata ditutup.
“Yang pertama terdampak itu bus pariwisata, lalu angkutan umum dan taksi. Bahkan, saya dapat kabar ada salah satu perusahaan taksi di Semarang harus memadamkan listrik di kantor karena sudah tidak kuat bayar listrik,” tuturnya.
Hal ini, lanjut Bambang pun berimbas pada turunnya penghasilan sopir. Jika sebelum pandemi virus corona, sopir bisa meraup pendapatan Rp200.000-Rp250.000, maka saat ini hanya berkisar Rp70.000.
Dimutasi Jadi Kabaintelkam, Kapolda Jawa Tengah Ziarah ke Makam Ibunda Presiden
“Sebelum corona, pendapatan kotor sopir itu bisa mencapai Rp200.000-Rp250.000. Dipotong setoran ke pemilik antara Rp100.000-Rp120.000, ditambah biaya operasional, sopir bisa pegang Rp50.000-Rp70.000. Nah, sekarang paling dapat hanya Rp70.000, kalau dipotong setoran kan jadi tombok,” terangnya.
Dengan kondisi ini, Bambang pun berharap ada bantuan dari pemerintah kepada para sopir angkutan umum di Semarang.
“Sangat kami harapkan segera, karena kondisinya seperti ini. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah kepada para pelaku angkutan di Semarang,” ujar Bambang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Awas! Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Semarang
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Kasus Covid-19 Naik, Insentif Nakes di Semarang Capai Rp14 M per Bulan
- Turun Level 2, Kota Semarang Belum Penuhi Target Testing
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.