FKIK UKSW Salatiga Bagikan Hand Sanitizer Buatan Sendiri
Hand sanitizer buatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dibagikan ke masyarakat. FKIK UKSW Salatiga bermasud mendidik hidup bersih.
Semarangpos.com, SALATIGA — Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah membagikan hand sanitizer buatan sendiri, Senin (30/3/2020). Sebanyak seratus buah hand sanitizer itu dibagikan cuma-cuma kepada pengayuh becak, kusir andong, sopir angkutan kota, dan pengemudi transportasi daring.
Dosen Program Studi Teknologi Pangan, FKIK UKSW Salatiga, Dhanang Puspita, mengatakan pembagian hand sanitizer ini dilakukan untuk memberi edukasi terkait kebersihan diri. Sekaligus mengampanyekan gerakan cuci tangan.
“Mereka pekerja yang setiap hari bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mereka bisa menjadi potensi penular, bisa juga menjadi target penularan, sehingga mereka sangat rentan dalam siklus penularan,” ujar Dhanang.
Bob Hasan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Gatot Soebroto Ungaran
Melalui kegiatan ini FKIK UKSW Salatiga juga ingin memberikan pengetahuan bahwa hand sanitizer bisa dibuat dengan cara yang mudah dan murah. Sejak pandemi virus corona atau covid-19 melanda, FKIK berinisiatif memproduksi hand sanitizer sendiri dengan bahan alami yakni daun sirih dan lidah buaya. Daun sirih mengandung antibakteri sedangkan lidah buaya berfungsi sebagai pelembab.
Pembuatannya Mudah
Cara pembuatannya cukup mudah. Daun itu dikukus agar tidak merusak senyawa. Bahan-bahan itu kemudian dicampur dengan alkohol yang berfungsi membunuh bakteri dan virus. Selanjutnya proses pembuatan hand sanitizer dilakukan dengan mengambil ekstrak daun sirih. Ekstrak dicampur dengan lidah buaya sebagai pelembab alami. Kemudian dicampur dengan alkohol dan triklosan sebagai antibakteri. Terakhir tambahkan essensial oil untuk menambah aroma wangi.
Residivis Curanmor Temanggung Beraksi Lagi demi Biaya Hidup
Hingga saat ini, ketersediaan bahan baku di pasaran, menurut Danang, masih mencukupi baik untuk kebutuhan internal FKIK UKSW Salatiga maupun didistribusikan ke luar.
“Kami akan tetap produksi dan distribusi, selama pandemi ini belum usai dan ketersediaan alat dan bahan tercukupi. Kita juga terus melakukan riset untuk mencari alternatif bahan-bahan pembuatan hand sanitizer agar bisa menggantikan bahan yang semakin menipis dan tidak lagi terjangkau,” tegas Danang.
Seorang pengayuh becak, Suradi, menyambut antusias pembagian hand sanitizer tersebut. Apalagi kini ketersediaan barang di pasaran langka yang membuat harganya melambung. “Baru dapat sekali ini walaupun di luar sudah ramai dan banyak yang cari. Akan saya gunakan baik di rumah maupun saat kerja,” tutur Suradi.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Rektor UNS Sebut AMSI Jateng Digital Awards 2022 Dorong untuk Semakin Digitalisasi
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Jelang IBL 2022, The Saints Salatiga Ganti Pelatih
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Monopoli Jateng Gayeng Jadi Cara Perempuan Salatiga Populerkan Jateng
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.