Ormas Keagamaan di Sragen Sepakat Tak Gelar Tarawih Berjemaah di Masjid

Kesepakatan tidak menggelar salat Tarawih berjemaah di masjid di wilayah Sragen akhirnya tercapai dalam musyawarah ormas keagamaan dan Forkompimda Sragen.

Ormas Keagamaan di Sragen Sepakat Tak Gelar Tarawih Berjemaah di Masjid Para pimpinan ormas keagamaan (baris kiri) mengikuti musyawarah bersama anggota Forkompimda membahas ibadah di masa pandemi Covid-19 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (28/4/2020). (Semarangpos.com-Tri Rahayu)

Semarangpos.com, SRAGEN — Kesepakatan tidak menggelar salat Tarawih berjemaah di masjid di wilayah Sragen akhirnya tercapai dalam musyawarah antara sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan, Kantor Kementerian Agama, dan Forkompimda Sragen.

Dalam musyawarah itu pimpinan ormas keagamaan dan unsur lain bersepakat tidak menjalankan salat Tarawih berjamaah di masjid dan musala tetapi salat Tarawih dikerjakan di rumah masing-masing.

Kesepakatan itu akan dituangkan dalam berita acara dan akan disampaikan kepada para takmir masjid dan musala se-Kabupaten Sragen.

Nenek Renta di Sragen Ini Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah, Mengherankan Bukan?

Kesepakatan tidak menggelar salat Tarawih berjemaah di masjid itu dibuat dalam musyawarah bersama yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (28/4/2020) sore.

Hadir dalam musyawarah itu pimpinan daerah, seperti Kapolres, Dandim, Danyonif, Ketua Pengadilan Negeri (PN), dan perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sragen. Sementara dari pihak ormas keagamaan dihadiri para pimpinan ormas, yakni Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Minanul Aziz, Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sragen K.H. Ma’ruf Islamudin.

Selain itu juga hadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen K.H. Abdullah Affandi, Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Marsono, pimpinan Majelis Tafsir Alquran (MTA), Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sragen K.H. Mahmudi, dan Ketua Posko Siaga Covid-19 Kantor Kemenag Sragen Ahmad Ulin Nur Hafsun.

Daftar Kartu Prakerja Wajib Pakai Android, Gubernur Jateng Ajak Manual Saja…

“Para pimpinan ormas dan Forkompimda bersepakat untuk melaksanakan salat tawarih di rumah dan mengganti salat jumat dengan salat zuhur di rumah masing-masing. Kesepakatan itu akan dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani para pimpinan ormas dan selanjutnya disosialisasikan kepada para pimpinan takmir dan musala se-Kabupaten Sragen,” ujar Dedy saat ditemui wartawan seusai musyawarah, Selasa sore.

Wakil Bupati menyampaikan hasil kesepakatan akan ditindaklanjuti dengan memerintahkan camat dan anggota musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), dan desa/kelurahan untuk menyampaikan kesepakatan itu secara persuasif kepada para takmir masjid.

Sudah 40 Warga Pekalongan Idap Demam Berdarah Dengue

Dia menerangkan para takmir masjid atau musala supaya mengimbau jemaahnya untuk salat Tarawih di rumah dan mengganti Salat Jumat dengan salat Zuhur di rumah.

Surat Pernyataan

“Bagi masjid atau musala yang keberatan akan dipanggil ke kecamatan untuk pembinaan dan pemahaman. Kalau tetap tidak mau maka takmir supaya membuat surat pernyataan. Pembinaan selanjutnya dilakukan di tingkat kabupaten. Hasil kesepakatan ini juga akan ditindaklanjuti dengan membuatkan panduan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah selama pandemi Covid-19,” terangnya.

Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol (Kav) Luluk Setyanto berpesan supaya hasil kesepakatan untuk salat Tarawih di rumah masing-masing ini juga ditindaklanjuti oleh pimpinan ormas di Sragen secara tegas.

Tukang Satai Pencuri Beras dan Tabung Gas Dicokok Polisi Temanggung

Ketua MUI K.H. Minanul Aziz dan para pimpinan ormas lainnya menyetujui kesepakatan tersebut. Minanul menyampaikan di tengah wabah Covid-19 ini masyarakat harus berikhtiar untuk menghindari persebaran virus corona, salah satunya dengan melaksanakan salat Tarawih di rumah.

Ketua PCNU Ma’ruf Islamudin pun siap melaksanakan peraturan pemerintah dan MUI dan siap menyampaikan hasil kesepakatan ke jajaran pengurus di bawahnya.

Ketua PDM Sragen Abdullah Affandi juga siap menyampaikan hasil kesepakatan itu kepada warga Muhammadiyah lewat video teleconference yang akan diadakan Selasa sore. Dia meminta adanya orang tanpa gejala (OTG) itu perlu disosialisasikan karena termasuk sesuatu yang baru dan lebih berbahaya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.