Pandemi Covid-19, Proyek Infrastruktur Trotoar Rp6,7 M di Salatiga Tetap Jalan

Pemkot Salatiga memastikan pembangunan sejumlah infrastruktur tetap berjalan pada masa pandemi Covid-19, termasuk trotoar di Jl. Sukowati.

Pandemi Covid-19, Proyek Infrastruktur Trotoar Rp6,7 M di Salatiga Tetap Jalan Walikota Salatiga Yulianto (Semarangpos.com-Imam Yuda Saputra)

Semarangpos.com, SALATIGA — Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, memastikan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Salatiga tetap berjalan, kendati pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Hal itu sebagai persiapan menjelang penerapan kenormalan baru, di mana masyarakat harus hidup berdampingan dengan virus corona.

Yuliyanto menyebut salah satu proyek yang dipastikan tetap berjalan tahun 2020 ini adalah pembangunan trotoar di Jl. Sukowati yang menelan biaya mencapai Rp6,7 miliar.

“Secara regulasi memang diperbolehkan untuk kegiatan jasa konstruksi sepanjang menerapkan protokol kesehatan,” jelas Yuliyanto di rumah dinasnya, Senin (8/6/2020).

Yuliyanto mengungkapkan saat ini tidak ada pelarangan terkait kegiatan pembangunan jasa konstruksi. Selain itu pembangunan juga sebagai penggerak roda perekonomian.

“Kita menjalankan arahan pak Presiden agar roda pembangunan dan perekonomian tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19,” tuturnya.

Sementara anggota DPRD Kota Salatiga, Agus Pramono,  menyampaikan pembangunan infrastruktur trotoar Jalan Sukowati Salatiga dan supporting unit DPRD Salatiga dibangun dengan Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat.

“Ada beberapa kegiatan yang dibiayai DID, total Rp74 miliar,” ungkapnya.

Agus mengatakan pembangunan trotoar itu sudah melalui tahap lelang dan kontrak sehingga harus dilanjutkan.

“Pembangunan itu melalui DID. Kalau penanganan Covid-19 melalui refocusing APBD senilai Rp71,6 miliar,” terangnya.

Agus menambahkan DID Rp74 miliar telah direalokasi pemerintah sehingga yang diterima Pemkot Salatiga menjadi Rp68 miliar. Dari jumlah itu yang sudah cair Rp34 miliar.

“Untuk pencairan kekurangan tersebut, kegiatan yang dianggarkan dari DID harus sudah selesai 50%. Jadi kami minta kepada kontraktor untuk meminta mempercepat pembangunan agar kekurangannya bisa dicairkan,” imbuh politikus Partai Gerindra itu.

Sementara untuk biaya tidak terduga penanganan Covid-19, dia meminta agar Pemkot Salatiga memberdayakan masyarakat yang terdampak langsung. Mereka dipekerjakan dalam program padat karya agar mendapatkan penghasilan.

“Harapannya, penanganan Covid-19 dan pembangunan bisa berjalan selaras. Nanti jika benar-benar new normal dijalankan tidak ada lagi kegagapan,” kata Agus.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.