Pasien Covid-19 Jateng Jadi 12 Orang, 1 di RSUD Ketileng Semarang

Jumlah pasien positif virus corona di Semarang bertambah, satu orang di antaranya dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro atau RS Ketileng.

Pasien Covid-19 Jateng Jadi 12 Orang, 1 di RSUD Ketileng Semarang RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang atau yang populer disebut RS Ketileng merawat satu pasien positif virus corona. (rsud.semarangkota.go.id)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pasien positif virus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) bertambah menjadi 12 orang per Kamis (19/3/2020) sore. Jumlah ini naik dibanding sehari sebelumnya, yang berjumlah 9 orang.

Ketiga pasien baru yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona itu seluruhnya dirawat di Semarang. Informasi yang diperoleh Semarangpos.com, tiga pasien itu dua di antaranya dirawat di RSUP dr. Kariadi, dan satu pasien lainnya diisolasi di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, atau yang populer dikenal sebagai RS Ketileng.

“Pasien ini sudah dirawat selama 5 hari di RS Wongsonegoro. Semula statusnya PDP [pasien dalam pengawasan], sekarang naik jadi positif,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Kamis pagi.

Ini Deretan Hoaks Gegara Covid-19 di Jawa Tengah

Yulianto mengatakan pasien itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Meski demikian, ia kerap bepergian ke beberapa daerah hingga terpapar Covid-19.

Selain ditemukannya tiga pasien baru terpapar virus corona, Yulianto juga mengungkapkan adanya satu pasien berstatus PDP atau suspect yang meninggal di RSUD Dr. Moewardi Solo.

Meski demikian, pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 60 tahun, warga Sukoharjo ini belum dinyatakan positif virus corona. “Ia merupakan pasien rujukan dari rumah sakit swasta. Masuk ke Moewardi sejak Rabu [18/3/2020] dan ditetapkan sebagai PDP karena memiliki infeksi pernafasan,” terangnya.

Gandeng 11 Pakar

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, terus berupaya mengatasi persebaran virus corona yang kian masif. Salah upaya itu dilakukan dengan menggandeng 11 pakar yang terdiri dari ahli virus, epidemolog, dokter gizi, klinisi, dan ahli paru-paru.

Kritik Jokowi di Medsos, Aktivis Mahasiswa UMS Solo Ditangkap Polda Jateng

“Kita sedang mencari solusi yang tepat. Saya ingin kita melawan virus ini. Jangan ngumpet!,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan yang dibutuhkan pakar tersebut adalah data valid persebaran Covid-19 di Jateng. Untuk itu, dia pun telah menyiapkan berbagai kanal yang siap menyajikan hal tersebut. Namun agar lebih detail, Ganjar meminta para pakar itu untuk komunikasi intensif dengan Dinkes Jateng.

“Mereka butuh data dan transparansi, menyiapkan siapa dirawat di mana. Akan kita kembangkan minimal sampai desa atau kelurahan mana. Apakah masyarakat siap untuk mengisolasi diri? Nah, masyarakat mesti teredukasi dengan baik,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.