Pastikan Tak Ada Petugas di TPS Positif Covid-19, KPU Jateng Minta Warga Berikan Hak Suara

Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah atau KPU Jateng meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan penularan Covid-19 saat mendatangi TPS pada Pilkada 2020.

Pastikan Tak Ada Petugas di TPS Positif Covid-19, KPU Jateng Minta Warga Berikan Hak Suara Ilustrasi tempat pemungutan suara. (Dok. JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Semarangpos.com, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah atau KPU Jateng memastikan tidak ada petugas di tempat pemungutan suara (TPS) yang terpapar Covid-19. Oleh karenanya, mereka pun meminta masyarakat tidak takut untuk datang ke TPS memberikan hak suara pada Pilkada 2020, Rabu (9/12/2020).

Hal itu disampaikan anggota Divisi SDM dan Litbang KPU Jateng M. Taufiqurrahman menanggapi pemberitaan terkait ada lebih dari 900 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Jateng yang terpapar Covid-19.

“Iya, memang ada 900 orang lebih petugas KPPS di Jateng yang terpapar Covid-19. Tapi, itu kan sudah ditangani. Untuk yang sudah sembuh, kita tawarkan untuk bertugas. Jadi yang bertugas nanti benar-benar negatif Covid-19,” ujar Taufidurrahman saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Selasa (8/12/2020).

Bawaslu Sebut 4 Daerah di Jateng Rawan Tinggi saat Pilkada 2020

Lelaki yang karib disapa Taufiq itu menambahkan 900 petugas KPPS itu dinyatakann positif Covid-19 melalui hasil rapid dan PCR test yang digelar pada 8 November lalu. Tes atau pemeriksaan itu memang wajib dijalankan bagi petugas KPPS yang akan bertugas di 44.077 TPS yang tersebar di 21 kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada 2020.

“Total kita ada 396.693 petugas KPPS se-Jateng. Yang positif itu sekitar 900-an orang. Jadi masih ada banyak yang bisa menjalankan tugasnya. Untuk yang positif sudah kita tangani, dan yang sembuh kita izinkan kembali bertugas. Kalau yang masih positif, tentunya masih kami minta untuk isolasi,” tutur Taufiq.

Selain itu, Taufiq juga memastikan pelaksanaan pemungutan suara nanti akan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh petugas di TPS juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, hingga baju hazmat.

“Untuk pemilih juga kami minta menerapkan protokol kesehatan 3M, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Nanti, kita akan sediakan tempat cuci tangan, masker, dan juga sarung tangan bagi pemilih. Setelah memberikan suaranya, langsung diminta pulang. Enggak boleh berkerumun,” tegas Taufiq.

Partisipasi Pemilih

Taufiq pun berharap tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada 2020 kali ini tinggi atau mampu memenuhi target yang dicanangkan KPU pusat. KPU pusat menargetkan partisipasi pemilih di 21 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2020 sekitar 77,5%.

RSUD Wongsonegoro Semarang Overload Pasien Covid-19, 16 Orang Antre di IGD

“Untuk pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi juga akan kami layani. Nanti, ada 2 petugas yang akan mendatangi mereka ke lokasi karantina,” imbuh Taufiq.

Terpisah, seorang warga Kota Semarang, Nova, mengaku tidak berniat memberikan suaranya pada Pilwalkot Semarang 2020. Ia mengaku enggan datang ke TPS karena masih kondisi pandemi Covid-19.

“Ada banyak faktor [tidak memberikan hak pilih]. Salah satunya ya khawatir akan penularan Covid-19. Apalagi, TPS kan ramai dan yang keluar masuk silih berganti,” ujar Nova.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.