Penumpang Bus Salatiga Kini Hanya Boleh Turun Terminal Tingkir

Dishub Kota Salatiga melarang awang bus antarkota menaikturunkan penumpang di wilayah setempat, kecuali di Terminal Tingkir.

Penumpang Bus Salatiga Kini Hanya Boleh Turun Terminal Tingkir Petugas Dinas Perhubungan Kota Salatiga memeriksa identitas penumpang bus yang turun di Terminal Tingkir, Kota Salatiga, Senin (30/3/2020). Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah persebaran virus corona atau Covid-19. (Semarangpos.com-Dishub Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Penumpang bus dengan tujuan Kota Salatiga, Jawa Tengah kini hanya diperbolehkan turun di Terminal Tingkir. Selanjutnya, untuk memasuki kawasan dalam kota, para penumpang bisa menggunakan angkutan kota (angkuta) atau menumpang ojek.

Kebijakan penurunan penumpang di satu tempat ini diambil demi meminimalisasi potensi persebaran virus corona yang kemungkinan dibawa oleh pemudik yang datang ke Salatiga. Setelah turun dari bus, pemudik juga harus melakukan pemeriksaan suhu tubuh yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Salatiga.

“Potensi persebaran corona bisa dari orang luar daerah, kami harus antisipasi,” ujar Kepala Dishub Perhubungan Salatiga Sidqon Effendi, Jumat (4/3/2020).

Karpet Digulung Karena Virus Corona, Inskripsi Masjid Menara Kudus Tersingkap

Setelah melakukan pemeriksaan suhu tubuh, penumpang bus juga diwajibkan mencuci tangan. Bagi penumpang dengan suhu tubuh di atas 37° akan dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan di terminal.

Dia menambahkan sejak libur Hari Nyepi akhir Maret lalu terjadi tren kenaikan pemudik yang turun Terminal Tingkir Salatiga. Sebagian pemudik yang menumpang bus itu datang dari Semarang maupun Jakarta.

Sedikitnya 97 pemudik turun di Salatiga. Ratusan lainnya transit dan melanjutkan perjalanan ke wilayah Kabupaten Semarang.

Berbuat Cabul ke Bocah 7 Tahun, Warga Grobogan Dicokok Polisi

Setelah tiba di Kota Salatiga, pemudik diminta melaporkan diri kepada pemangku wilayah setempat, seperti ketua RT, ketua RW, maupun puskesmas. Mereka juga diimbau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari terhitung sejak kedatangan. Pihak keluarga juga diharapkan aktif dalam memantau kondisi anggota keluarganya yang baru tiba dari perantauan.

“Termasuk yang menggunakan kendaraan pribadi dan di luar pengawasan kami. Jika mudik dengan kendaraan pribadi tujuannya kan pasti ke rumah, sehingga anggota keluarga yang harus mengawasi,” imbuh Sidqon.

Tak Menaikturunkan Penumpang

Selain kedatangan pemudik, Dishub juga meminta sopir bus tidak menaikturunkan penumpang di pinggir jalan. Baik penumpang naik maupun turun semuanya dipusatkan di Terminal Tingkir.

Rusunawa Kudus Jadi Ruang Karantina Pemudik, Warga Tak Tahu

Untuk itu, Dishub menerapkan pengalihan jalur bagi bus antarkota. Bus tidak lagi melewati kawasan Jl. Osamaliki Salatiga. Melainkan berbelok di Jl. Lingkar Selatan (JLS) dan keluar di simpang Blotongan menuju arah Semarang. Petugas Dishub juga disiagakan di jalur keluar-masuk bus di Kota Salatiga.

Sementara itu, seorang pengemudi bus trayek Solo-Semarang, Harno, mengatakan saat ini jumlah pemudik cenderung turun. “Bus tidak pernah penuh, apalagi yang turun di Salatiga biasanya lebih sedikit dari yang turun di Semarang,” imbuh dia.

Penurunan penumpang ini dirasakan Harno sejak corona menjadi perbincangan masyarakat. Ditambah lagi adanya imbauan tinggal di rumah dan tidak menggunakan kendaraan umum.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.