Sakit Tak Ditolong, Warga Jepara Meninggal Dimakamkan Pakai APD Covid-19
Warga Jepara yang meninggal mendadak memicu polemik saat hendak dimakamkan sehingga Tim Penanganan Covid-19 diturunkan untuk memakamkan.

Semarangpos.com, JEPARA — Tim Penanganan Covid-19 Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (2/5/2020), diturunkan untuk memakamkan warga setempat yang bahkan tak ditolong tatkala sakit meregang nyawa. Warga itu lalu dimakamkan sesuai prosedur pemakaman pasien terinfeksi virus corona.
Karena meninggal mendadak itu, warga setempat takut untuk melakukan pemulasaraan jenazah. Hal itu sempat menimbulkan polemik, sebelum akhirnya Tim Covid-19 Donorojo turun tangan.
Camat Donorojo Eko Kasiono menyatakan kejadian ini memang sempat menimbulkan persoalan di warga. Namun setelah dilakukan pembicaraan, akhirnya pemulasaraan jenasah dan pemakaman bisa dilaksanakan.
Tagar #UndipKokJahatSih Trending, Ini Jawaban Undip Semarang
Tim Covid-19 Donorojo akhirnya menerjunkan tim untuk memastikan jenazah bisa dimakamkan. “Dengan peralatan APD seadanya akhirnya kami melakukan pemulasaraan jenasah sekaligus pemakamannya. Meskipun belum dipastikan Covid-19, namun dalam penanganan jenazah semua menggunakan APD,” ujar Eko Kasiono, Sabtu.
Dijelaskan oleh Eko Kasiono, warga yang meninggal berinisial Muz, seorang wanita berusia 60 tahun. Warga tersebut tinggal di Desa Bandungharjo, Donorojo, Jepara. Ia meninggal mendadak, Sabtu pagi.
Sesak Napas
Menurut informasi yang diterimanya, Muz meninggal secara mendadak saat menonton televisi di rumah tetangganya. Saat itu Muz mengeluh sesak napas dan si pemilik rumah berusaha berteriak minta tolong ke warga yang lain.
Sosok Tak Kasat Mata Ungkap Sejarah Rumah Harta Karun Semarang
Namun karena kondisinya teror Covid-19 kini sudah melanda Jepara, maka warga tidak berani memberikan pertolongan. Sampai akhirnya, Muz meninggal dunia.
“Pemakaman sudah kami laksanakan di pemakaman desa setempat. Kami memang akhirnya harus turun tangan mengatasi masalah ini, karena warga memang ketakutan. Sejauh ini memang belum bisa dipastikan apakah meninggalnya disebabkan karena Covid-19 atau tidak,” ujar Eko Kasiono lagi.
Meski belum dipastikan apakah karena Covid-19 atau tidak, penanganan yang dilakukan tetap mengedepankan keselamatan. Semua petugas yang mengurusi jenasah semua mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), meskipun kondisinya seadanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.