Salatiga Bentuk Kampung Siaga Covid-19 di Zona Merah Virus Corona

Kampung Siaga Covid-19 di Salatiga dibentuk di kawasan zona merah persebaran virus corona, di mana terdapat kasus klaster Cempaka dan klaster Blondo Celong.

Salatiga Bentuk Kampung Siaga Covid-19 di Zona Merah Virus Corona Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat (kanan) menyerahkan bantuan alat perlindungan diri (APD) di Kampung Siaga Covid-19 Seruni, Kelurahan Sidorejo Lor, Kota Salatiga, Jumat (5/6/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SALATIGA — Tingginya penularan virus corona di Salatiga yang berasal dari transmisi lokal membuat Kepolisian Resor (Polres) Kota Salatiga membentuk Kampung Siaga Covid-19.

Tak tanggung-tanggung, Kampung Siaga Covid-19 di Salatiga bahkan dibentuk di wilayah zona merah, yang selama ini menjadi klaster persebaran virus tersebut.

Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat, mengatakan total ada lima kampung siaga yang didirikan di Salatiga. Dari lima kampung itu, tiga di antaranya dicanangkan Jumat (5/6/2020) yakni Seruni, Blondo Celong, dan Macanan.

8 Warga Salatiga Positif Covid-19 dari Klaster Blondocelong

Khusus untuk Seruni dan Blondo Celong selama ini dikenal memiliki klaster penularan Covid-19. Seruni memiliki klaster Cempaka, sedangkan Blondo Celong dikenal dengan kasus klaster Blondo Celong.

“Tujuan pencanangan kampung ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Sekaligus, mencegah persebaran Covid-19,” ujar Rahmad, Jumat.

Rahmad mengatakan Kampung Siaga Covid-19 adalah bentuk dukungan kepolisian dalam memutus penularan virus tersebut.

“Termasuk nantinya jika pemerintah kota menetapkan new normal, maka kita semua sudah siap. Termasuk dukungan yang dibutuhkan maka kepolisan siap mengerahkan anggota,” tegasnya.

Ronda Malam, 2 Warga Salatiga Positif Covid-19 dari Klaster Cempaka

Dia menilai saat ini hampir di semua kampung sudah menerapkan protokol kesehatan, mulai pemakaian masker hingga penyemprotan disinfektan.

“Namun setelah keluar dari wilayah rumahnya, banyak yang tidak tertib, termasuk melupakan physical distancing sehingga rawan tertular Covid-19,” kata Rahmad.

Episentrum

Sementara Lurah Sidorejo Lor, Bambang, mengaku di wilayahnya terdapat episentrum penularan Covid-19, yakni kawasan Cempaka.

“Dengan adanya Kampung Siaga Covid-19 ini tentu memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. Mereka juga jadi lebih tertib menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Salatiga Siap Jalani Kehidupan New Normal

Ketua RW 3 Jetis Wetan, Hermawan, mengatakan ada 12 warganya yang dinyatakan positif Covid-19. Kondisi itu membuat pihaknya mengerahkan pemuda untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti penyemprotan disinfektan.

“Namun, ternyata pertahanan itu jebol juga,” keluhnya.

Dia mengakui wilayahnya termasuk permukiman padat penduduk, karena letaknya cukup strategis kampus UKSW dan berbagai sekolah. Menurut Hermawan, dengan pencanangan Kampung Siaga Covid-19 diharapkan tidak ada lagi warga Jetis Wetan yang tertular corona.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.